21

2.3K 328 301
                                    






















|| hallo!! Maaf up pagi-pagi begini... mumpung di tempat kerja masih belum sibuk jadi aku up aja sekalian daripada di tunda-tunda, lagipula chapter ini bener-bener aman di baca kok🥰

300 komentar dan penuhi paragraf bacaan, aku up lagi kalo target terpenuhi Yapp hihihi 😁 maap ngk bisa ngomong banyak juga, kesempatanku terbatas🤧 ||











Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















Selesai menjalani operasi hari itu, Yeona berjalan semangat menuju ruangan sang sahabat. Membuka pintunya, duduk di sofa sambil senyum-senyum sendiri hingga membuat Aeri menyatukan kedua alis bingung akan tingkah wanita tersebut.

"Dapat bonus?" tebaknya namun Yeona justru menanggapi dengan gelengan kepala.

"Dokter Bae, kau-----"

"A-a...." selanya sembari menggeleng-gelengkan kepala sekali lagi. Ia mendekati sang sahabat, duduk diatas meja kerja Aeri tanpa tahu sopan santun bahkan mengambil cemilannya.

"Biar ku tebak, wajah dipenuhi senyum manis... ceria, sedikit tidak waras, salah tingkah. Kau sedang jatuh cinta?"

Yeona terkejut, benarkah? Tidak! Dia ingin menyangkal perasaan itu, setidaknya untuk sekarang karena tidak mungkin dirinya cepat memiliki ketertarikan ditengah-tengah trauma yang tidak kunjung membaik.

"Hey, kau sudah jatuh cinta dengan Presdir Jeon?"

"Bukan, Aeri. Aku hanya sedang merasa sedikit bahagia....."

"Karena Presdir Jeon?" tebaknya lagi kali ini mendapat tanggapan anggukan malu-malu Yeona.

"Aku sudah malas menebak lagi, cepat langsung katakan saja Dokter----"

"Jeon." sambung Yeona secara tiba-tiba.

Aeri terdiam dengan kedua mata berkedip beberapa kali. Sebelum akhirnya-----

"KYAKKKKK!!!!!"

Teriakan melengking Aeri terdengar memenuhi ruangan hingga membuat Yeona terpaksa membekap mulutnya sampai diam. Bahaya jika ada yang mendengar dari luar. Mereka bisa berpikiran macam-macam tentu saja!

"Akhirnya aku bakalan punya baby darimu...."

"Ha? Kenapa nyambungnya ke baby?"

"Kau sedang hamil, bukan? Makanya margamu tiba-tiba berganti."

Pletak!

Aeri meringis sakit kala keningnya dijitak kuat oleh sang sahabat. Biarlah, Yeona masa bodo! Setidaknya dia harus menyadarkan gadis itu atau kehaluannya bisa sampai ke titik buta.

Treat Your Heart [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang