41

2.8K 414 1.1K
                                    


































|| Rame banget komentarnya Wee😭 sampe bingung aku mau kasih ending di cahapter berapa... mana emaknya Yerim belum bisa aku Munculin karena belum masuk puncak konflik😭

Mau aku kasih ending empat Chapter lagi tapi nanti komentarnya semakin naik gimana dong😭 bahkan ada juga yang ngk pengen aku jadiin E-Book😭 padahal rencananya emang mau ku jadiin E-Book aja supaya tambahan chapter hanya bisa dinikmati bagi orang-orang yang sering meninggalkan komentar 😭

Tapi kita liat aja kedepannya deh, kan aku dah bilang... Kalo komentarnya semakin bertambah ya otomatis chapternya juga😌 kalo berkurang ya otomatis chapternya juga🫂

430 komentar, kalo bisa lebih Alhamdulillah banget....😁 Jangan lupa ramaikan paragraf bestieee!!! Dan terimakasih banyak atas 1K komentar di cahapter kemarin🫂🫂 nangis banget😭😭😭 sampe gaget tahu ngk😭 ||


























😁 Jangan lupa ramaikan paragraf bestieee!!! Dan terimakasih banyak atas 1K komentar di cahapter kemarin🫂🫂 nangis banget😭😭😭 sampe gaget tahu ngk😭 ||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















































"Nak Jungkook?" gumam sang Ayah mertua, tersenyum cerah melihat kedatangan menantunya yang baru saja pulang bekerja pada pukul setengah sebelas malam.

"Ayah... belum tidur?"

"Tadi Yeona menunggumu disini, dia bilang sangat khawatir. Jadi Ayah bilang padanya, biar Ayah saja yang menunggumu pulang."

"Maaf, jadwalku sangat padat."

"Ayah tahu, kemari nak... Ayah sudah memanaskan makanan."

Jungkook menganggukkan kepala, sejujurnya dia ingin langsung pergi tidur karena besok harus berangkat pagi lagi. Namjoon tidak main-main pada perkataannya, dia membawa masalah projek besar mereka yang berantakan itu ke jalur hukum dengan membawa serta Komisaris Troy.

Uang ganti rugi sudah dirinya bayar, tapi tiba-tiba saja Namjoon menuntut kembali dengan dalih bahwa Jungkook belum mengganti kerugian murni yang mana semua rekan bisnis dalam projek tersebut ikut menuntut dirinya.

Permasalah yang sudah terjadi selama empat bulan lalu masih belum beres, kenyataannya semakin rumit bahkan masalah itu ditengahi lewat jalur hukum.

"Kau belum sarapan ya?" tanya Jinhyuk, menuangkan segelas teh herbal buatan keluarga Bae turun-temurun dan memberikannya untuk Jungkook. "Ya, aku tidak sempat..."

"Lain kali tidak boleh begitu, kalau nak Jungkook sakit bagaimana? Ingat... sebentar lagi kau akan menjadi seorang Ayah."

Senyum mengembang sempurna menghiasi wajah tampan sang pria paripurna. Kebahagiaan terpatri jelas menyapa hatinya saat ia mendengar kalimat tersebut.

Treat Your Heart [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang