46 EKSTRA CHAPTER

4.7K 429 487
                                    
















Tembus 2,5k komentar tanpa spam ABCD, 123...., atau berbagai emoticon yang mengganggu, akan ada tambahan chapter terakhir. Kalo semisal ngk tembus berarti anggap bahwa fanfic ini sudah mencapai akhir dari segala akhir...

Terimakasih atas penantian panjang kalian💜

Maaf jika hasilnya sangat sangat mengecewakan atau bahkan ngk berasa nge-feel sama sekali🙏🙏















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















Seoul, 17 Februari.....






"Bi, kapan Ayah dan Ibuku pulang?"

Seorang bocah laki-laki berusia lima tahun itu berjalan menaruh beberapa makanan yang sudah siap diatas meja makan menggunakan kursi, akibat tubuhnya yang belum bisa mencapai benda-benda tinggi.

"Tuan muda sabar ya? Sebentar lagi mereka sampai."

Ia menghela nafas, lalu berjalan kearah ruang tamu dan melihat keadaan di luar melalui jendela.

"Mereka tidak ada." gumamnya menunduk lesu.

Ia duduk di salah satu sofa, memegangi robot mainannya dengan raut wajah bosan. Selalu saja seperti ini, menunggu kedua orangtuanya yang tak kunjung pulang, bahkan pernah mereka baru tiba pada pukul sepuluh malam sehingga anak itu tertidur pulas di ruang tamu saking tak kuatnya menunggu lagi.

"Bibi, aku sudah lapar...."

"Kalau begitu-----"

Tin~tin~

Ia berlari semangat, membuka pintu dan melihat dengan tatapan berbinar kearah mobil yang baru saja datang.

"Ibu~selamat datang...."

"Daejung, maaf ya? Salju di pusat kota turunnya lebat sekali." Yeona segera memeluk sang putra. Benar-benar merasa bersalah karena selalu mengabaikannya di hampir setiap hari.

"Besok Ibu akan mulai membagi waktu."

"Benar?"

Yeona terkekeh lantas mencolek hidung sang anak. "Tentu! Kau sudah mau masuk sekolah... ingat?"

"Eung!"

"Ayo masuk, saljunya cukup deras."

"Ayah~"

Treat Your Heart [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang