35

3.1K 311 32
                                    






"Kamu ada dimna? " Tanya Lisa

"Ak.. aku dirumah lili" Ucap Jennie disebrang telpon

"Bersiaplah sebentar lagi aku akan menjemputmu" Acuh Lisa

"Jangan.. Emm i.. Itu lili J sedang mengerjakan tugas bersama Irene Unnie" Gugup Jennie

"Jen.. Ini minumanmu aku memesankannya karna itu favorit mu" Ucap seorang lelaki disebrang telpon membuat Lisa geram

"Mulai berani berbohong huh." Batin Lisa

"Sejak kapan suara Irene unnie menjadi seperti seorang pria" Desis Lisa

"A.. Niya.. Lili dengarkan J dulu" Panik Jennie

"Sudahlah.semuanya sudah jelas" Ucap Lisa lalu mematikan sambungan telpon

"Sial" Umpat Lisa kesal "jadi seminggu aku diamkan bukannya merenungkan malah jalan bersama pria itu" Lisa kembali mengumpat.





Tok tok tok..



"Masuk" Lisa

"Permisi miss, 15 menit lagi akan ada meeting bersama client dari china" Ucap  somi

"Oke, somi tolong kabarkan jackson untuk mengirimkan laporan disana" Ucap Lisa tanpa menoleh

"Ne miss, kalo begitu saya permisi" Lisa hanya mengangguk

"Haish aku lupa jika ada meeting" Keluh Lisa setelah somi keluar, ia segera memakai blazernya lalu beranjak menuju ruang meeting

Dua jam lamanya meeting Akhirnya selesai juga membuat Lisa tersenyum puas karena berhasil bekerja sama dengan perusahaan besar dari china.

"Somi, besok saya akan kembali mulai kuliah, jadi tolong atur kembali jadwal saya" Ucap Lisa karena memang seminggu ini ijin tidak masuk kuliah, selain karena sedang menghindari Jennie juga banyak pekerjaan yang menumpuk.

"Ne miss"

"Kamu boleh pergi" Ucap Lisa di angguki Somi yang langsung keluar ruang meeting

Lisa bangkit melangkahkan kaki menuju pintu keluar namun pintu tersebut lebih dulu terbuka menampilkan gadis bermata kucing yang menatapnya dengan mata yang berkaca kaca dan bibirnya yang melengkung ke bawah.

"Lili... Hiks" Isak Jennie berlari memeluk Lisa dengan erat membuat sang empu panik

"Hey kenapa nangis? " Lisa melepaskan pelukannya meski sedikit susah lalu menangkup wajah Jennie

Matanya yang merah berkaca kaca, air matanya yang mengalir melewati pipi mandu itu dan hidung merah serta bibirnya yang melengkung menahan tangis. Gemass sangat gemasss lisa melihatnya antar ingin tertawa atau kasihan namun ia merasa ingin mengarungi Jennie dan membawanya pulang. Lisa melupakan kekesalan pada Jennie ketika melihat keadaan gadis mata kucing dihadapan nya ini.

"Li.. Lili.. Hiks"isak Jennie menatap lisa dengan sendu

" Duduk dulu"lisa mendudukan Jennie pada Kursi yang tadi ia duduki "nih minum dulu" Lisa membuka kan botol air mineral baru dan membantu Jennie untuk minum

"Udah tenang? " Tanya Lisa berjongkok didepan Jennie "kenapa nangis hum? Tuh matanya jadi sembab" Lanjut Lisa mengusap tangan Jennie lalu menghapus bekas air mata Jennie

"Kangen Lili.. " Ucap Jennie menunduk "miann" Lanjut Jennie menggigit bibirnya agar tidak mengeluarkan suara tangisnya

"Jangan di gigit Jennieya, nanti luka" Ucap Lisa membuat isakan Jennie terdengar

"Hikkss.... Huaaaa... Lili.. Hiks marah... Hikss... J kangen" Pekik Jennie menangis membuat Lisa gelagapan langsung memeluk Jennie

"Cup cup Lili ga marah, udah ne nangis nya nanti sesak" Ucap Lisa menenangkan Jennie

"Tadi Lili manggil Jennie,lili ga manggil sayang. J ga suka" Rengek Jennie membuat Lisa menahan senyum nya

"Tapi itu kan nama kamu Jennie" Ucap Lisa menggoda Jennie

"Aaaaaaa... J ga suka... Huaaaaa.. Mommyyy... Hikss lili ga sayang lagi sama J hiksss" Tangis Jennie  membuat Lisa terkekeh pelan

"Bercanda sayang, udah jangan nangis lagi ne" Ucap Lisa lalu mengecupi pucuk kepala Jennie

"Nyebelin" Jennie memukul punggung lisa lalu meengeratkan pelukannya

"Miane jennieyah" Goda Lisa

"LILIIIII.... " rengek Jennie membuat Lisa tertawa renyah

"Haha.. Mian mian"






......







Berbagai umpatan dan gerutuan terlontar dari mulut Jisoo meski hanya bergumam tetap saja raut wajahnya yang kusam memandangi laptop kesayangannya. Jisoo sedang mengerjakan banyak Tugas dari sang dosen hukuman karena ia tertidur di kelas. Pulang kuliah ia langsung mengerjakan tugas itu di kamar tapi karena merasa jenuh jadi ia pindah ke ruang keluarga di ikuti Rosé.

Pening di kepala nya semakin menjadi kala Rosé merengek manja padanya. Ingin sekali Jisoo menangis dan berteriak namun sayangnya ia tidak bisa melakukan hal itu karena ya tugas adalah kewajibannya dan Rosé adalah orang yang ia sayangi jadi ia hanya pasrah.

"Chichuuu" Rengek Rosé memeluk Jisoo dari belakang menduselkan wajahnya di punggung Jisoo

"Hummm" Jisoo hanya berdehem mengelus lengan Rosé yang melingkar diperutnya

"Kenapa? Mau kuliah? " Tanya Jisoo setelah Rosé terdiam cukup lama

"Emang boleh? " Tanya Rosé

"Siapa yang melarang hum? " Rosé menggeleng "tapi nanti setelah baby lahir ne, aku tidak mau kamu kelelahan"lanjut Jisoo

" Jinjja? "Jisoo mengangguk"Gomawo"Rosé mengeratkan pelukannya

"Jisooya" Teriak sang Amma

"Waeee? " Jisoo ikut berteriak

Tak lama Krystal mengahampiri Jisoo dengan wajah geramnya dan langsung menjewer kuping Jisoo

"Apoo... Amma ini sakit argh" Ringis Jisoo

"Ochi sayang, kamu istirahat dulu ne di kamar"ucap Krystal lembut tanpa melepas jeweran di kuping Jisoo

" Ne amma"ucap Rosé menurut walaupun ia tidak tega dengan Jisoo tapi ia juga tak bisa menolak ucapan Krystal, ia langsung beranjak setelah mengecup sekilas pipi Jisoo

"Amma ini sakit.. Argh" Ringis Jisoo merengek

"Dasar anak nakal huh, kenapa kau menaruh ikan hias di dalam panci dan apa maksudmu menempelkan foto amma di pinggiran panci itu huh" Krystal menatap Tajam sang Putri lalu melepaskan Jewerannya

"Hehe amma, chu beli ikan untuk peliharaan karna ochi yang minta, karna chu belum beli akuarium jadi Chu simpan di dalam panci" Jelas Jisoo tersenyum lebar

"Ya kau bisa simpan di ember jangan di panci Jisooya. Huh. Lalu foto amma? " Krystal masih menatap Tajam Jisoo

"Ah itu Chu pikir bau ikan akan mengundang tikus dan kucing jadi Chu tempel foto amma agar tikus dan kucing takut dan tak akan memakan ikan itu" Jelas Jisoo tanpa rasa bersalah dan malah tersenyum lebar membuat Krystal membulatkan matanya dan merasa sangat geram akan tingkah absurd putrinya itu

"YAKKKK... JISOOYAAAAAAA... KAU PIKIR WAJAH KU MENYERAMKAN BEGITU HUH... ANAK KURANG AJAR" pekik Kristal kesal

"YAK SINI KAUUUUUU" pekik Krystal mengejar Jisoo yang sudah lari terbirit birit entah kemana

"AMPUNNNN AMMAAAAAAA.... " TERIAK Jisooo










Tbc




Hai gaesss

I comeback wkwk

Ada yang kangen author? Wkwk

Maaf lama up gaesss dan maaf juga buat readers author kasih harapan up cerita ini tapi ga kesampean karna ga sempet hehe

Bosenin ga sih gaes cerita nya?

Semoga kalian suka deh wkwk

JUST OUR STORY (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang