22

3.9K 360 5
                                    








Lisa dkk sedang nongkrong di caffe milik mereka, sore ini kebetulan ada waktu senggang jadi mereka memilih untuk berkumpul dulu.

"Cieee calon pengantin ehem ehem" Goda wendy membuat Jisoo mendengus

"Jichu nanti ada yang nemenin nih tidur nya wkwk" Lisa terkikik

"Tentu saja Li, jisoo akan mendapatkan kehangatan dari chipmunk nya" Ejek seulgi membuat Jisoo berdecak kesal

"Yakk kalian jangan menggodaku" Kesal Jisoo yang malah di tertawakan oleh ketiga sahabatnya

"Eh.. Eh.. Bukan kah itu Irene? " Ucap Lisa menghentikan tawa nya membuat para sahabatnya menoleh ke arah Mana Lisa menatap

"Hufftt, ternyata dia malah kesini padahal saat pulang tadi aku ingin mengajak nya jalan jalan ia bilang ingin istirahat dirumah dan tidur" Seulgi menghela nafas menatap sendu Irene yang sedang berbincang dengan seorang namja yang tak lain Suho

"Sakit wen, Li, panas, bau angus disini" Celetuk Jisoo dramatis membuat Lisa serta wendy seketika menahan tawa dan seulgi mendengus kesal

Seulgi mendengus lalu bangkit dari duduk nya membuat ketiga sahabatnya menoleh. "Kau mau kemana? " Tanya Lisa

Tanpa menghiraukan pertanyaan dari Lisa, seulgi beranjak menuju panggung kecil yang disediakan caffe untuk pertunjukan musik akustik dan lain nya.

"Ekhem.. Tes tes " Seulgi mengecek microphone nya lalu mengambil gitar dan memangkunya

"Selamat sore semua nya, saya seulgi akan menyanyikan sebuh lagu dari sufian suhaimi _harus aku_" Ucap seulgi lalu mulai memetik gitar

Nada dan melodi terus mengalun , suara petikan gitar seulgi terdengar dari seluruh penjuru caffe. Seulgi memejamkan matanya sebentar lalu membuka nya secara perlahan langsung menatap Irene yang juga tengah menatapnya. Ia mulai bernyanyi perlahan tapi pasti, suaranya yang mengalun terdengar mereu membuat orang yang berada di dalam caffe hanyut  kedalam lagu.

Harus aku _sufian suhaimi

Noktah yang tidak bertanda
Pertemuan tak diduga dan disengaja
Membuat diriku menoleh semula
Rasa yang tidak bernama
Mengetuk hati memberi salam kasihnya
Haruskah diriku membenar semula?

Seringkali ku menolak, terjatuh hatiku
Padamu yang selalu bersamaku dalam suka, dalam duka
Haruskahku menjauh?

Ku cuba untuk lenyapkan semua
Kenangan yang tiada harga berguna
Inilah waktunya untuk dinoktahkan

Seringkali ku menolak, terjatuh hatiku
Padamu yang selalu bersamaku dalam suka, dalam duka
Haruskahku menjauh?

Berkali ku cuba membenarkan hati
Menidakkan dusta tak tergamak aku
Kejamkah diriku mencipta peluang?
Haruskahku menjauh?

Seringkali ku menolak, terjatuh hatiku
Padamu yang selalu bersamaku dalam suka, dalam duka
Haruskahku menjauh?

Seringkali ku menolak, terjatuh hatiku
Padamu yang selalu bersamaku dalam suka, dalam duka
Haruskahku menjauh?......

Sorak tepuk tangan terdengar saat seulgi menyelesaikan lagu nya. Ada beberapa dari mereka sampai menangis karena terbawa perasaan mendengar seulgi bernyanyi.

"Terima kasih" Ucap Seulgi lalu turun dari panggung kecil itu, sebelum meninggalkan panggung ia menatap sendu Irene.

"Wah daebak" Sorak wendy saat seulgi kembali dudiuk dan bergabung dengan nya

JUST OUR STORY (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang