Jisoo mengerjapkan matanya mencoba membuka matanya nya yang terasa berat. Suara bising membuatnya terusik dari tidur nyenyaknya.
"Engrgrhh" Rosé menggeliat terusik karena pergerakan Jisoo
"Syutttt... " Jisoo mengusap usap kening Rosé agar kembali terlelap di samping kirinya lalu menoleh ke samping kanan ada putrinya yang juga terlelap nyenyak
Dengan hati hati Jisoo bangkit dari tempat tidur, beranjak ke kamar mandi untuk cuci muka lalu keluar kamar mendekati suara yang cukup gaduh untum malam hari.
"Lihat ini karena kelakuanmu Jimin, kau tau bagaimana hancur nya Adikmu saat Jisoo jauh" Ucap Tn Park pelan namun penuh penekanan seraya membeberkan entah kertas apa
"Mian dad aku tidak bermaksud begitu dan akan berakhir seperti ini" Jawab Jimin menunduk merasa bersalah juga takut karena daddy nya itu tak pernah semarah ini
"Daddy tidak mau tau kau harus lakukan apa yang seharusnya kau lakukan. Jika semua ini benar benar berakhir seperti ada yg ada di kertas ini. Daddy tidak akan memaafkanmu juga Rosé akan membenci mu" Jelas Sang Daddy
"Ada apa ini Dad kenapa ribut sekali" Tanya Jisoo yang sudah penasaran apa hal yang sedang diperdebatkan oleh mertua juga kakak iparnya
"Eoh Jisooya kau terbangun? " Tanya Tn Park mengubah tatapan yang tadinya tajam menjadi lembut
"Ne daddy, mian suara kalian cukup kuat terdengar dark kamar Rosé. Untungnya hanya aku yang terbangun" Jelas Jisoo menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Eoh mianhe jisooya" Sesal Tn Park
"Eoh tak apa dad, aku juga berniat akan bangun" Ucap Jisoo tak enak
"Bagaimana cucuku? " Tanya Tn Park
"Demamnya sudah turun,, sebelum tidur tadi aku sempat memeberikan Asi yang ada di botol" Jelas Jisoo
"Syukurlah, kalo Rosé daddy yakin dia sudah lebih baik karena kau merawatnya" Ucap Tn Park membuat Jisoo menyengir kuda
"Ah ini dia, aku hanya akan mengambil tas ku, Aku akan kembali ke kamar Dad takut mereka bangun " Pamit Jisoo yang memeluknya tas nya di anggukki tn Park lalu kembali beranjak ke kamar
"Kemana suratnya" Gumam Jisoo pelan di depan pintu kamar Rosé "perasaan aku menyimpan nya disini" Lanjut mengobrak abrik isi tas nya namun nihil hasilnya tak menemukan benda yang ia cari
Jisoo merogoh sakunya memgambil ponsel lalu menelpon seseorang.
"Lisaya"
"..... "
"Saat di caffe tadi apa kau menemukan suratku? " Tanya Jisoo panik
".... ""Surat itu haishh kau tau jangan bertanya surat apa" Kesal Jisoo
"..... "
"Ne surat itu apa kau melihatnya? "
"..... "
"Perasaanku iya tapi surat nya tidak ada, di tasku hanya ada barangku yang lain"
".... "
"Tidak mungkin tertinggal di rumah, aku sangat yakin membawanya "
".... "
"Tadinya aku akan memberikannya pada Rosé nanti tapi suratnya malah hilang" Keluh Jisoo menoleh ke kamar kiri memastikan tak ada yang mendengarnya
".... "
"Hah semoga saja, tolong kau carikan di apartemenku nanti. Aku tidak bisa kesana dalam waktu dekat, Rosé dan Baby sedang sakit tak mungkin aku meninggalkannya"