Candaan saling terlontar, dan tawa menggema diruang keluarga rumah JenLisa. Para sahabatnya sedang berkumpul, bercanda tawa juga berbagi cerita.
"Oh iya aku dan Rosé sepakat untuk mengikuti program bayi tabung" Ucap Jisoo membuat semuanya terkejut
"Kau serius Jisooya? " Tanya Seulgi di anggukki Jisoo
"Hmm, Alena terus meminta adik itu karna kau dan wendy yang meracuni otak putriku" Kesal Jisoo membuat Seulgi dan wendy menyengir kuda
"Ck aku hanya memberi edukasi pada keponakanku" Elah wendy
"Tetap saja. Tapi di samping itu juga kedua orangtuaku dan Rosé selalu bertanya dan Alena juga sudah besar untuk punya seorang adik. Lagi pula aku merindukan tangisan bayi lagi dirumah" Jelas Jisoo
"Hmm seumuran Alena memang sudah cukup siap untuk menjadi unnie atau noona" Sahut Irene
"Majja, aku juga tidak ingin umur Alena dan adik nya terpaut jauh" Ucap Rosé
"Kapan kalian akan melakukan program itu? " Tanya Joy
"Minggu depan, kami sudah membuat Janji dengan dokternya untuk konsultasi" Jawab Jisoo
"Bagaimana denganmu Jen Li? " Tanya Irene pada Jennie yang sedari tadi diam
"Kami belum memikirkan hal ini dulu, aku ingin berpacaran dan honeymoon lebih lama lagi" Jawab Lisa
"Ck kalian menjalin hubungan sudah 4 tahun lebih apa kurang puas berpacaran?, lagi pula honeymoon sebulan juga cukup" Ucap seulgi
"Heol berkacalah beruang lebih baik aku yang sudah menikahi Jennie dari pada kau " Gerutu Lisa membuat Seulgi menyengir kuda
"Wendy juga belum" Protes Seulgi
"Yakk kenapa aku" Pekik Wendy
"Ck kalian berdua selalu saja" Decak Jisoo
"Lisa Jennie jangan dengarkan mereka, jika kalian sudah siap maka lakukan program jangan terburu buru tapi jangan terlalu santai juga" Nasehat Jisoo di anggukki jenlisa
"Ne unnie" Ucap Jennie memeluk Lisa dengan manja menyembunyikan wajahnya di dada Lisa , perasaannya kini cukup gelisah
"Dan kau seulgi wendy berhenti meracuni otak putriku" Kesal Jisoo
"Ne.. Ne.. Tapi tidak janji" Ucap wendy yang mendapat toyoran dari Jisoo
Mereka melanjutkan obrolan ringan yang diselingi candaan kecuali Jennie yang hanya diam memeluk Lisa dengan moodnya yang sangat berantakan. Lisa yang mengertipun hanya mengelus dan menciumi pucuk kepala sang istri agar lebih tenang .
....
Pagi ini Setelah sarapan jenlisa memilih kembali ke kamar untuk bersih bersih badan ya sekedar mandi meski mereka belum memutuskan untuk jalan jalan keluar atau akan tetap di rumah.
Sedari malam setelah mengobrol dengan para sahabatnya, Jennie lebih pendiam dari biasanya.
"Mau cerita? " Tanya Lisa memeluk Jennie yang sedang memakai skincare didepan meja rias "kenapa diam saja? " Tanya Lisa
"Aniya, aku hanya bingung mau bicara apa" Jawab Jennie asal
"Hmm begitu, tak apa jika kamu belum ingin bercerita" Ucap Lisa
"Uum kapan Lili akan mulai bekerja lagi? " Tanya Jennie mengusap lengan Lisa yang melingkar diperutnya
"Lusa maybe, karna pekerjaanku banyak tak apa kan kita menunda honeymoonnya? " Tanya Lisa di gelengi Jennie