5

5.2K 502 4
                                    







Puk

Seseorang menepuk bahu Ryujin membuat sang empu terkejut.

"Yak... Kau mengejutkan ku" Dengus Ryujin

"Habisnya kau melamun terus" Ucap Yeji sahabat Ryujin

"Aish kau pikir tak lelah setelah olahraga" Dengus Ryujin

"Hey coba lihat ada yang sedang memperhatikanmu" Celetuk Yeji

"Ku Rasa hampir semua yang berada di luar kelas sedang memperhatikan ku" Ucap Ryujin dan Yeji tersenyum bodoh

"Kau benar"

Ryujin adalah salah satu mostwanted di sekolah, selain karena rupanya yang hampir sempurna juga karena kepintarannya di bidang akademik maupun non akademik. Sebelas dua belas seperti unnienya Lisa.

"Lihat choi jisu memperhatikan mu Ryu" Bisik Yeji membuat sampu menoleh

Deg

Pandangan Ryujin dan gadis itu bertemu seolah terkunci beberapa saat sebelum Ryujin memberi senyuman manisnya dan memalingkan wajahnya. Terlihat biasa saja namun siapa yang tahu jika jantung Ryujin berdegub kencang.

Choi Jisu atau sering di panggil Lia adalah adik kelas Ryujin , lebih tepatnya gadis yang di ceritakan Ryujin pada Lisa.

"Sampai kapan kau hanya melihat nya dari Jauh Ryu?, cepatlah bertindak sebelum dia di ambil orang lain" Celetuk Yeji membuat Ryujin tertegun

"Aku bingung bagaimana mendekatinya yeji" Lirih Ryujin mencuri pandang pada Lia

"Eoh bukankah nanti malam ada bazar?, kau ajak saja dia ke bazar, ku yakin dia tak akan menolak" Ucap Yeji

"Serius dia tak akan menolak? " Tanya Ryujin memastikan di angguki Yeji

"Sudahlah jangan terlalu lama berfikir pali ajak dia jalan" Ucap Yeji mendorong Ryujin agar beranjak

Dengan setengah Yakin Ryujin melangkahkan kaki mendekati Lia.

"Hai" Sapa Ryujin membuat Lia menoleh

"Ha.. Hai" Gugup Lia membuat Ryujin terkekeh

"Nanti malam ada Bazar, mau kesana bersama? Eoh maksudku mau temani aku kesana? " Tanya Ryujin ragu ragu

"Mau.. Mau.. " Ucap Lia bersemangat "eoh maksudku boleh" Lanjut Lia malu malu

"Kau menggemaskan sekali " Ryujin mengacak pelan rambut Lia membuat rona merah di pipi Lia "simpan nomormu di ponselku agar aku bisa dengan mudah menghubungi mu" Ryujin memberikan ponselnya pada Lia

Setelah mendapatkan nomor ponsel Lia, Ryujin menatap Lia dengan tatapan yang sulit di artikan membuat sang empu salah tingkah.

"Su.. Sunbae apa ada yang salah dengan wajahku?" TAnya Lia gugup

"Kiyowo" Celetuk Ryujin mencubit pelan pipi Lia sontak membuat heboh para siswa yang melihatnya "sampai jumpa nanti malam" Ryujin mengusap pelan kepala Lia lalu berlari pergi entah kemana


~~~

"Ambil eskrim sesuka mu Jen, stok yang banyak Ne agar tidak kehabisan" Ucap Lisa di angguki Jennie

Dengan semangat Jennie memilih beberapa rasa Eskrim dengan stok yang cukup banyak. Jennie sedikit takut Jika Lisa akan mengomentari nya karena terlalu banyak namun ternyata Lisa malah mengacungkan kedua ibu jarinya seraya tersenyum.

"Lisa aku ingin permen itu" Jennie menunjuk salah satu permen lolipop yang berukuran sedang

"Ambillah Jen, apapun yang kau mau ambil" Jennie yang mendengar itu hanya berbinar

Sebenarnya ia takut pasti akan di ejek oleh sepupunya si manusia chikin itu karena seperti anak kecil membeli lolipop namun kini ia tak peduli.

Setelah selesai berbelanja banyak makanan ringan dan eskrim, Lisa dan Jennie kini beranjak tuk pulang.

"J" Panggil Lisa membuat Jennie mengerenyit bingung

"J? "

"Ya mulai hari ini aku akan memanggilmu J, apa kamu keberatan? "

"No, aku suka" Jennie memperlihatkan gummy smilenya

"J, apa kau tak kuliah?, maksudku sebelum kau bertemu denganku apa kau tak kuliah? " Tanya Lisa hati hati

"Aku kuliah "

"Bagus kalo begitu, mulai besok aku akan daftarkan kamu di kampusku J" Celetuk Lisa membuat Jennie menoleh

"Tak perlu Lisaya, kuliah itu butuh biaya besar. Aku tak ingin merepotkanmu. Kau memperbolehkan aku tinggal bersama keluargamu saja sudah cukup bagiku" Ucap Jennie

"No.kau harus tetap kuliah. Aku tau pendidikan bukan segalanya namun jaman sekarang pendidikan tidak bisa dipandang sebelah mata. J kejar mimpimu selagi banyak kesempatan" Jelas Lisa

"Tapi li.. "

"Sudah, kajja turun eskrimmu nanti mencair" Ucap Lisa keluar dari mobil

Lisa dan Jennie memasuki mansion namun ternyata malah sepi kemana teman temannya. Lisa membawa hampir semua belanjaannya.

"Mommy... " Teriak Lisa

"Ne" Jessica menghampiri lisa dan Jennie

"Kemana para curut? " Tanya Lisa

"Oh mereke sudah pulang katanya kau menyusul saja ke tempat biasa" Ucap Jessica di angguki Lisa

"Jennie sayang kamu terlihat pucat nak, kamu sakit? " Khawatir Jessica

"Aniya mom, hanya sedikit lemas saja" Ucap Jennie

"Lili, simpan saja di meja biar mommy yang bereskan, kamu antar Jennie ke kamarnya ne" Lisa mengangguk

Setelah menyimpan belanjaannya, Lisa langsung mengantar Jennie ke kamar nya.

"Kau serius tak ada yang sakit? " Tanya Lisa khawatir

"Tidak ada" Namun kepala Jennie mengangguk membuat Lisa bingung

"Aigoo kau bilang tidak tapi kepalamu bilang iya" Ucap Lisa

"Aku sedang period hari pertama" Ucap Jennie memegangi perutnya yang sakit

"Apa sakit sekali? " Jennie mengangguk memejamkan matanya

"Aku keluar dulu, beli obat untuk mu ne" Lisa mengusap pipi Jennie pelan namun Jennie menggeleng

"Saat belanja tadi aku mengambil 2 mungkin ada di kantong belanjaan" Ucap Jennie tanpa membuka matanya

Mendengar itu Lisa langsung berlari keluar kamar lalu tak lama ia menenteng 2 botol minuman dan semangkuk bubur.

"Kau makan dulu ne, kebetulan tadi ada tukang bubur lewat" Jennie menggeleng kuat

"Hiks... Sakit lisa" Isak Jennie bergerak gelisah memegangi perut nya membuat Lisa gelagapan

"Ne.. Ne.. Aku tahu.. Kau makan dulu lalu minum obat peredanya" Lisa mengelus tangan Jennie

"Hiks... Sakit.. Hiks" Isak Jennie

"Minum dulu ne" Jennie mengangguk

Lisa membantu Jennie untuk duduk lalu menyodor kan botol minuman tadi yang ia bawa. Setelah Jennie meminumnya, Lisa kembali membantu Jennie untuk berbaring.

"Kau tidur saja biar sakit nya tak terasa" Ucap Lisa

"Sakit lisa hikss... " Rintih Jennie masih menangis

Tak tega melihat Jennie seperti itu, Lisa langsung berbaring di samping Jennie. Memeluk dan mengusap pelan punggung Jennie. Jenniepun tak menolak malah ia menenggelamkan wajah nya di ceruk leher Lisa dan memeluk lisa erat seolah menyalurkan rasa sakitnya.

"Tidur J,, aku disini" Bisik Lisa di angguki Jennie







Tbc

JUST OUR STORY (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang