26

3.5K 312 8
                                    







"Seull... "

Deg

Seulgi membuka matanya terkejut karena suara Irene yang terdengar jelas memanggil namanya nya.

"A.. Eee.. Hmm.. Itu.. Itu.. A.. Akuu.. " gugup Seulgi entah ingin berkata apa

"Gonawo" Ucap irene membuat seulgi mengerenyit bingung

"Sudah menjenguk dan menghawatirkan ku " Ucap Irene membuat Seulgi mengangguk kikuk

"Ah ne" Seulgi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Saranghae" Seulgi mengerjap polos menenangkan degub jantung nya tidak normal lalu menggelengkan kepalanya

"Aihss kuping ku bermasalah" Gumam Seulgi yang masih terdengar oleh Irene

Irene mencoba bangun dari tidurnya, Seulgi yang melihat itu pun Refleks membantunya. "Kau mau apa? Sudah lebih tiduran saja. Kondisimu belum pulih" Ucap seulgi

"Pelukkk" Rengek Irene merentangkan tangannya membuat seulgi membulatkan matnya tak percaya

"Mwo? "

"Ugi ih pelukkk" Irene terus merengek

"Ani, sudah jangan macam macam Hyun" Tolak Seulgi

"Aku sedang sakit, kau benar tidak mau memelukku? " Ucap Irene melengkungkan bibirnya membuat seulgi gelagapan

"Yak... Yak... Oke oke.. " Seulgi langsung memeluk Irene dan mengusap lembut punggung Irene

"Hikss hikss" Isak Irene membuat seulgi terkejut dan melepaskan pelukannya namun Irene malah mengeratkan pelukannya

"Hey kenapa menangis?, ada yang sakit? " Tanya seulgi khawatir

"Hiks... Jangan menjauhi ku hikss aku tak punya siapa siapa lagi" Isak Irene mencekram kuat hoody yang di pakai Seulgi

"Mian" Satu yang meluncur dari mulut seulgi dengan perasaan bersalahnya

...

"Shhhh.. Awwssh" Ringis Rosé memegangi perutnya yang tiba tiba sakit ketika sedang mencuci piring "kenapa perutku sakit" Gumam Rosé mencoba berjalan

Brugh

"AArghhh" Teriak Rosé saat terjatuh di lantai karena tak kuat menahan sakit perutnya

"Ociiii... Omo astaga sayang" Pekik Jisoo yang datang melihat Rose tergeletak di lantai sambil meringis

"Hikss, chu sakitttt hiks" Isak Rose terus memegangi perutnya

"Ne kita kerumah sakit sekarang" Ucap Jisoo langsung menggendong Rosé ala bridestyle keluar apartemen menuju Rumah sakit.

Jisoo mengemudikan mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi karena ia begitu takut dan khawatir melihat Rosé yang terus menangis dan mengadu sakit di perutnya serta darah segar yang mulai mengalir di pahanya.

"Yakkk tolong Istriku" Teriak Jisoo memasuki rumah sakit dengan Rosé dan gendongan nya

Dengan sigap para suster membawa Rosé dengan brankar dan dengan Jisoo ikut mendorong brankar tersebut.

"Hiksss chu sakit" Isak Rose meremas Tangan Jisoo yang menggenggamnya

"Ne sayang, kamu harus kuat oke" Jisoo terus menggenggam tangan Rose hingga di depan pintu UGD

"Maaf Nona, mohon tunggu Di luar" Ucap salah satu suster menutup pintunya

"Tolong selamatkan istri saya"

"Oh god tolong selamatkan istriku dan baby nya" Doa Jisoo seraya berjalan kesana kemari di depan pintu UGD

Cukup lama Jisoo menunggu akhirnya dokter keluar membuat Jisoo menghampirinya dan bertanya "dok bagaimana istri saya? " Tanya Jisoo

"Istri Anda sudah melewati masa kritis nya, dan kami berhasil menyelematkan keduanya"

"Ne dok khamsahamnida"

"Lain kali jangan biarkan Istri anda memakan rujak nanas atau makanan yang bisa membuat nya kehilangan bayinya"

"Mwo? Nanas?, saya bahkan melarang keras dok" Jisoo membulatkan matanya tak percaya

"Maaf mungkin istri anda diam diam makan karena mengidam"

"Ne dok"

"Nona Kim akan segera di pindahkan keruang Rawat, jika besok pagi kondisinya lebih baik ia di perbolehkan pulang, kalau begitu saya permisi"

"Ne dok, terima kasih"

"Aku kecolongan, aku merasa gagal menjaga nya" Lirih Jisoo menundukkan kepalanya merasa bersalah

Rosé di pindahkan keruang rawat dan Jisoo dengan setia menemani sang istri yang masih terlelap.

Ceklek

"Chu... " Jisoo menoleh dan melihat kedua orang tua nya, mertuanya serta Jimin masuk

"Eoh kalian datang?, ku kira besok" Ucap Jisoo menyalimi amereka kecuali Jimin yang hanya bertos.

"Ani, kami ingin melihat ke adaan Oci, bagaimana ke adaannya Chu?, lalu bagaimana bisa ini terjadi? " Tanyaa amma Jisoo bertubi tubi mendekati Rosé

"Oci hampir keguguran Amma" Ucap Jisoo menunduk membuat mereka terkejut

"Mwoya? Bagaimana bisa? " Sarkas Jimin

"Ini semua salah ku" Ucap Jisoo

"Apa maksudmu nak? " Tanya mommy Rosé

"Kau yang mencelakai adikku? " Bentak Jimin namun Jisoo hanya diam menunduk

"Aku dan Chaeng sempat bertengkar karena aku melarangnya memakan rujak nanas muda yang ia beli, aku menyuruhnya untuk membuang makanan sialan itu, ku pikir Chaeng sudah membuangnya jadi aku pamit untuk supermaket didekat apart untuk membeli susu ibu hamil karena stok nya habis. Setelah dari supermarket aku ke bengkel dulu karna ban mobil ku yang tiba tiba kempes. Baru setelahnya aku pulang. Dan saat aku sampai ke apart aku melihat Chaeng  sudah terduduk di lantai meringis dan mengadu sakit pada perut nya jadi aku langsung membawanya kerumah sakit. Dan aku semakin di buat panik ketika ada darah mengalir di pahanya saat di perjalanan tadi. Setelah dokter memeriksanya dokter mengatakan jika chaeng telah makan rujak nanas atau makanan lain yang membuat janin nya hampir keguguran"jelas Jisoo panjang lebar

"Chu ini bukan salah mu" Ucap ny Park namun Jisoo menggeleng

"Ini salah ku, aku gagal menjaganya, aku tak bisa menepati janji untuk menjaganya dari bahaya apapun. Bahkan aku kecolongan dan hampir kehilangan calon cucu kalian" Ucap Jisoo menunduk dengan suara bergetar serta mata yang sudah memerah "aku bodoh, aku teledor sampai hal ini terjadi, seharus aku buang sendiri makanan sialan itu" Lanjut Jisoo "aku... Jika mommy dan Daddy ingin mengambil kembali Rosé dari ku, aku akan melepaskannya dengan iklas aku tak akan menahan karna aku tau diri,aku belum pantas dan bisa menjaganya" Putus Jisoo membuat semua orang tercengang

"Sooya jaga bicara mu" Sarkas Appa Jisoo

"Apa? Aku harus apa sekarang appa? Membiarkan chaeng hidup bersama orang yang tak becus menjaga nya?, aku tau aku belum begitu dewasa, ini yang aku takutkan sedari awal Appa dan amma akan menikahkan aku dengan Rosé. Aku tak bisa menjaganya dengan baik" Pekik Jisoo dengan air mata yang mulai turun dan mejatuhkan lututnya ke lantai lalu menunduk

"Sooya... Ini... " Jimin

"Cukup Jimin, aku tau ... Aku salah, aku teledor dan tidak becus" Isak Jisoo "mom dad, aku serius dengan kata kataku.aku tak ingin hal ini terulang. Aku merasa belum bisa menjaga chaeng, dan dia lebih aman bersama kaliann" Putus Jisoo lalu bangkit dan pergi begitu saja tanpa menyadari jika Rosé mendengar semuanya.

"Chuu... " Lirih Rosé membuat semuanya terkejut dan menoleh ke arah Rosé



Tbc

Stock menipis guys

Double up jangan?

Jangan nanya us kpn up oke, karena blm ada stock wkwk

Semoga suka

JUST OUR STORY (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang