Jennie pov
Hari ini seharusnya aku dan lisa ke kampus untuk mendaftar melanjutkan kuliahku. Namun karena Lisa ada urusan mendadak jadi hal ini di undur jadi esok. Sebenarnya aku tak mengharapkan akan lanjut kuliah namun aku hanya sedikit sedih karena tak jadi jalan berdua dengan Lisa. Entahlah semenjak ia memelukku pasca malam itu, aku sangat merasa nyaman didekatnya apalagi pelukan hangatnya.
Masalah malam itu, aku memang berniat bunuh diri karena appa mengusirku setelah ia mendapatkan poto tidak senonohku yang bahkan aku tidak merasa melakukan hal itu. Appa mengusirku tanpa mendengarkan penjelasanku dan tanpa mencari kebenarannya dulu.
Di hari itu aku sangat terpuruk, aku ini gadis manja jadi aku berfikir jika aku di usir maka aku jadi gelandangan dan tak akan makan berhari hari. Maka dari itu lebih baik mati bukan? Daripada menyiksa diri. Namun saat aku ingin terjun ke dalam sungai seorang gadis menarikku dan memelukku dari belakang, mencoba menenangkanku meski aku berontak sekuat tenagaku sampai ia memelukku dari depan. Aku mendengar detak jantungnya yang begitu tenang hingga aku ikut tenang dan pelukan nya begitu nyaman. Ya gadis itu lisa, lalisa manoban.
Lisa gadis yang yang menolongku, membawaku kerumahnya, dan memenuhi segala kebutuhanku. Ia mempunyai rupa yang nyaris sempurna. Aku menjadi pendiam dan tidak banyak bicara serta tidak manja seperti saat aku dirumah namun aku selalu mencuri pandang atas Lisa. Kadang aku berpikir bagaimana bisa ia terlihat cantik dan tampan dalam waktu bersamaan?.
Ia begitu baik dalam memperlakukan ku, seperti aku ini seorang putri yang harus di jaga dan di lindungi. Aku jadi teringat kemarin saat perutku sakit karena hari pertama datang bulan. Lisa memanjakanku dan memilih menemaniku padahal ia akan berkumpul dengan para sahabatnya.
Bicara soal sahabatnya aku sangat terkejut saat jichu unnie atau jisoo unnie salah satunya. Tapi aku juga bersyukur karena setidaknya jichu tau keberadaanku dan ia sangat mengkhawatirkan ku.
"Kenapa melamun sayang? " tanya mommy Jesica membuatku sedikit terkejut
"Ani, aku hanya menikmati angin mom" Elakku, sekarang ini aku berada di taman belakang mansion keluarga manoban
"Jangan lama lama ne, nanti kamu bisa masuk angin" Nasehat mommy Jessica
Mommy Jessica sangat baik padaku hingga mengingatkan ku pada eomma. Saat malam aku pertama kali kerumah ini mommy Jessica menyuruhku untuk tidak memanggil aunty tapi harus mommy. Dan dengan pasrah aku menuruti kemauan nya.
"Ne mommy" Ucapku tersenyum "eoh dimana Yuna? "Tanyaku
" Didalam, dia sedang bermain dengan bonekanya"jawab mommy Jessica dan aku mengangguk mengerti
"Kalo gitu mommy kedalam Ne, jangan lama lama disini sebentar lagi makan siang" Aku mengangguk lalu mommy Jessica beranjak masuk
Huh
Kenapa aku tiba tiba merindukan lisa? , ada yang aneh perasaanku saat ini. Jantungku selalu berdegub dua kali lebih cepat ketika mendengar atau bahkan di samping Lisa.
Jennie pov end
Jennie memasuki mansion keluarga manoban, menghampiri yuna yang sedang asik bermain dengan bonekanya.
"Hai Yuna, boleh unnie ikut main? " Celetuk Jennie duduk di samping Yuna
"Tentu unnie" Ucap Yuna tersenyum
Jennie hanya tersenyum melihat Yuna yang sedang sibuk bermain. Ia jadi teringat saat dirinya seusia yuna, kala itu ia sering bertengkar dengan Jisoo, karena Jisoo selalu mengganggunya.