3. Satu kelas (?).

622 73 3
                                    

ASSALAMU'ALLAIKUM.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ




HAPPY READING!
___


Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
___

Do'a-do'a yang kita panjatkan bisa menjadi peluntur dosa-dosa yang kita miliki sedangkan ilmu yang kita dapatkan adalah perisai diri untuk tidak melakukan dosa-dosa yang sama.

-Ustadzah Aisyah Farid BSA.

-----

Alvaro pulang dari tempat balap liar pukul 01.00 dini hari, ia baru saja menyimpan motor sport hitam nya di bagasi.

Lalu, Alvaro berjalan dengan mengendap-ngendap lewat pintu belakang agar tidak ketahuan oleh Papa, Mama, ataupun Bi Asri, art nya. Ia membuka pintu belakang dengan sangat pelan dan hati-hati.

"Akhirnya gue nyampe rumah, untung gue kagak ketauan sama Papa, Mama." Gumam Alvaro seraya terbahak pelan. Lalu, ia menutup kembali pintunya.

"ADUH, ADUH SAKIT LEPASIN WOY!" Pekik Alvaro saat telinga kiri nya di jewer oleh seseorang dari belakang.

Alvaro membalikkan badannya, seketika ia menelan saliva nya susah payah, raut wajah nya berubah menjadi sangat panik saat melihat senyuman yang menyeramkan dari Papa nya di tambah dengan tatapan tajam nya.

"Bagus! Jam segini baru pulang!"

"Aduh Pa, ampun, lepasin jewerannya, sakit banget nih telinga, Al." Ucap Alvaro meringis kesakitan.

"Sakit-sakit! Papa kerasin lagi tau rasa kamu!" Ucap Davin membawa putra nya ke ruang tamu, namun kabar buruknya tangan nya tak terlepas dari telinga Alvaro.

Kedua lelaki yang mempunyai darah Kanada itu duduk di sofa yang berbeda, Alvaro mengusap-ngusap telinga yang baru saja di lepas jewerannya oleh Papa nya.

"Astaghfirullah, dari mana aja kamu, Al?" Tanya Davin yang masih sabar menghadapi putra satu-satu nya ini.

"Itu Pa, a-anu... Al udah dari rumah nya Ghazzal." Jawab Alvaro, tentu saja berbohong.

Memang kurang asem nih si Alvaro, udah tadi ngebohongin Pak Ido, sekarang Papa nya juga jadi korban kebohongannya yang ke sekian jutaan miliar triliun kali.

ALZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang