8. Cinta Ataukah Nafsu (?).

439 50 0
                                    

ASSALAMU'ALLAIKUM.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ



HAPPY READING!
_

__


Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

___

Lidah sangat kecil dan ringan, tetapi dapat membawa anda ke ketinggian terbesar dan dapat menempatkan anda ke kedalaman terendah.

-Abu Hamid Al Ghazali-

-----

Pukul 20.00 malam.

Alvaro sedang berada di meja makan bersama dengan Papa nya yang duduk di bangku kepala meja, sedangkan Shaila-Mama nya sedang membantu Bi Asri menyiapkan makan malam.

"Kamu kenapa sih Al, ngelamun gitu?" Tanya Davin memandang heran putranya.

Tidak ada sahutan. Alvaro masih diam dengan pikirannya, yang entah memikirkan apa. Mungkin saja, ia masih memikirkan ucapan Zayra. Ya, benar.

Davin semakin heran dengan sikap Alvaro yang tiba-tiba melamun sampai tidak mendengar suaranya, lalu ia pun menepuk pelan bahu sang putra.

Alvaro tersentak kaget dengan tepukan di bahunya. "Apa sih, Pa?" Tanya Alvaro mendelik pada Papanya.

Davin memutar bola matanya malas. "Kamu ngapain ngelamun gitu, Al? Papa cuman takut kamu kesambet." Ujar Davin dengan santainya.

Alvaro mendengus tanpa menghiraukan ucapan Davin. "Pa, kalo Al di gundulin, bagus nggak?" Tanya Alvaro serius.

"HAH?! HAHAHA!"

Seketika tawa Davin menggelegar, membuat Shaila dan Bi Asri yang sedang memasak pun menoleh ke arahnya.

"Ada apa sih, Pa? Ketawa sampe kenceng gitu." Tanya Shaila bingung.

"Ini Ma, si Al, katanya mau di gundulin." Jawab Davin seraya meredakan tawanya.

"Bi Asri, gimana nih, Bi, si Al cocok nggak kalau di gundulin?" Ucap Davin bertanya pada Bi Asri.

"Den Al mah udah kasep dari bayi, jadi mau di gundulin juga tetep kasep kata Bibi mah." Jawab Bi Asri tertawa.

Alvaro menatap datar Papa nya, bukannya memberi jawaban, Davin malah menertawainya.

"Punya bokap gini amat." Batin Alvaro.

ALZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang