17. Satu Kelompok.

330 37 0
                                    

ASSALAMU'ALLAIKUM.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ



HAPPY READING!
_

__

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

___

"Merasa lemah itu ialah paling indah nya tanda atau isyarat dari Allah untuk manusia. Seakan-akan Allah mengatakan 'waktu berdo'a telah tiba'.

- Maulana Jalaludin Rumi -

-----

Zayra sedang membantu Ummi nya membuat sarapan pagi, selepas mandi, shalat shubuh, muraja'ah, mengganti pakaian tidur nya dengan baju seragam, lalu ia turun ke bawah.

"Ra, Ummi denger katanya Hasby lagi libur di pondok nya." Ucap Ummi Nazifa seraya mengaduk-ngaduk sayur bayam yang tengah di buatnya.

Zayra sedang menggoreng tahu dan tempe pun menoleh, seketika wajahnya mengulum senyum. "Oh ya, Ummi? Kok udah libur lagi?" Tanyanya.

"Iya, lagian libur nya nggak lama kok, katanya cuman tiga hari." Sahut Ummi Nazifa.

"Ummi tau dari siapa? Kalo Kak Hasby lagi libur di pondok nya?" Tanya Zayra lagi.

"Ummi liat dari status WhatsApp nya Bu Mira sama suami nya lagi jemput Hasby di pondok nya." Jawab Ummi Nazifa lagi.

Zayra terdiam, kedua sudut bibirnya terangkat menjadi senyuman kecil. Dulu, saat ia sedang berada di Jawa timur, ia mengenal Hasby, dan Hasby itu mondok di Jawa timur, sedangkan rumah nya di Jakarta.

"Ra, nanti kalo udah selesai di goreng nya ke piringin dulu aja ya. Terus taruh di meja makan. Ummi mau panggil Abi dulu." Kata Ummi Nazifa.

Zayra tersentak, ia membuyarkan lamunannya. "Eh, iyaa, Ummi..." Ummi Nazifa tersenyum, lalu ia melenggang pergi.

Zayra menggelengkan kepalanya. "Astaghfirullah, kok aku jadi senyum-senyum kaya gini sih?" Gumamnya seraya mengulum senyum, dan segera menepis pikirannya jauh-jauh.

.
.
.

"ALVARO, AKHTAR, FAIZAN, GHAZZAL, BAYAR UANG KASS!!!" Aneira, bendahara di kelas XII MIPA 2 itu tengah menangih uang kas pada keempat lelaki yang tengah bermain game online di pojok.

"JAJAN ELIT, BAYAR UANG KAS SULIT!" Teriak Aneira lagi.

"Waw, nyindir nya tepat sekali." Ujar Dino.

"Woy, suara lo udah kaya toa masjid aja!" Celetuk Akhtar sembari meringis mendengar teriakkan Aneira.

ALZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang