19. Siapa (?).

305 39 0
                                    

ASSALAMU'ALLAIKUM.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ



HAPPY READING!

___

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

___

"Manusia, jangan di harapkan bisa sama semua. Justru dengan adanya perbedaan itu bisa jadi seni yang indah. Itulah fitrah yang di gariskan Allah."

- KH. Maimoen Zubair -

Di sarankan baca bab sebelumnya.

-----

Zayra dan Olivia berjalan berbarengan untuk menuju ke kelas. Sepanjang koridor, Olivia terus menceritakan tentang hari kemarin, dimana ia kerja kelompok bersama dengan Akhtar si buaya darat.

"Lo tau nggak, Ra? Kemarin tuh ya, gue kesel banget sama si Akhtar." Cerita Olivia dengan raut wajah menampilkan kekesalan.

Zayra menaikkan kedua alisnya. "Emang nya kenapa?" Tanyanya.

"Gue kemarin kerja kelompok di rumah si Akhtar kan ya, terus di sana itu ada nyokap nya, dia malah bilang kalau gue itu calon istri nya. Dih ogah banget gue, amit-amit." Olivia menggelengkan kepalanya seraya mengedikkan bahunya.

Zayra terkekeh pelan. "Jangan bilang gitu, kalau jodoh kan, nggak ada yang tau."

Olivia mengerucutkan bibirnya. "Ihhh kok gitu sih, Ra? Kesel banget deh. Terus ya, kemarin nyokap nya si Akhtar itu perlakuin gue kaya calon mantu beneran, di sediain minum, makanan, terus dia nyampe nungguin gue sama si Akhtar kerja kelompok, katanya nyokap nya si Akhtar udah tau kebiasaan anaknya, kalo anak nya itu suka nggak pernah ikut andil dalam tugas kelompok, bilang nya sih gitu, soalnya nyokap nya si Akhtar itu sering dapet aduan dari Alvaro sama Faizan. Walaupun sebenernya mereka bertiga sama aja."

"Haha, liat deh, muka kamu nyampe merah gitu ceritain nya, jangan-jangan kamu salting ya?" Zayra menggoda Olivia dengan senyuman yang membuat Olivia gelagapan.

Olivia mengalihkan pandangannya, jantung nya berdebar kencang. "Ihh apaan sih, Ra! Nggak ya. Udah ah, jangan di bahas lagi, kita ke kelas aja." Olivia menarik tangan Zayra menuju ke kelas.

ALZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang