5. Hijrah (?).

563 51 0
                                    

ASSALAMU'ALLAIKUM.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ



HAPPY READING!
_

__


Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
___

Hidup ini terlalu singkat untuk mengejar sesuatu yang tidak membawa kita semakin dekat dengan surga.

-Boona Mohammed-

-----

Jam telah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Namun, tak kunjung bangun bagi seorang lelaki tampan itu beranjak dari tidurnya. Padahal, pagi ini dirinya harus pergi ke sekolah.

"ALVARO...." Teriak Shaila dari bawah, yang tengah menyiapkan sarapan pagi bersama Bi Asri.

"Tolong ke meja makan-in ya, Bi, masakannya. Saya mau panggil Alvaro dulu." Ucap Shaila.

Bi Asri mengangguk. "Iya, Nyonya. Pasti Den Al teh masih tidur," Ujar Bi Asri terkekeh pelan.

Shaila menghela nafas panjang. "Iya, pasti sih Bi."

Shaila berjalan keluar dari dapur. "Astaghfirullah... kok anak itu belum turun juga sih, ini pasti nih ucapan Bi Asri bener, itu anak belum bangun." Ucap Shaila seraya buru-buru berjalan menaiki anak tangga.

Shaila mengetuk kamar Alvaro, namun tak ada sahutan sama sekali. Akhirnya ia pun memutuskan untuk langsung masuk ke dalam kamar putra satu-satunya itu.

"Ya Allah, jam segini belum bangun. Tadi sholat shubuh di bangunin, sekarang mau sekolah juga di bangunin. Huuhhh, ampun deh kamu, Al." Gumam Shaila memijit pelipisnya pelan.

"Kebiasaan banget tidur habis shubuh!"

Shaila mengguncangkan lengan Alvaro. "Al bangun Al, udah jam tujuh, cepetan bangun, kamu udah telat!"

Krik..krik..

Alvaro masih setia dengan alam mimpinya. Teriakan dari Mamanya sama sekali tidak mengganggu tidurnya. Malahan, dirinya tidur sangat nyenyak dengan memeluk guling.

ALZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang