39. Acara Syukuran.

223 19 2
                                    

ASSALAMUALAIKUM.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ



HAPPY READING!

___

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

___

“Membuang-buang waktu lebih buruk dari pada kematian. Karena kematian memisahkanmu dari dunia, sedang membuang-buang waktu memisahkanmu dari Allah.”

-Ibnu Qayim Al-Jauzy.

-----

"Bismillah. Ayo berubah, Al! Hidup harus memiliki perubahan."

"Ya Allah, saya niat menghafal Al-Qur'an karena-Mu."

Alvaro baru saja selesai menghafal Al-Qur'an. Dari tadi pagi hingga kini jam menunjukkan pukul 11.30 siang, ia sama sekali tidak beralih dari menghafal Al-Qur'an, karena hari ini adalah hari pertama ia akan di test hafalan.

"Ternyata kalo beneran niat, nggak susah-susah banget ya ngahafal," Monolog Alvaro.

Hening sejenak. "Duh, kok jadi kepikiran Zayra sih?" Alvaro mengacak rambutnya.

"Kenapa ya, dia tuh pengen banget gue jauhin dia? Emang salah gue apa, coba? Nggak mungkin kan si Zayra punya cowo? Ya nggak lah! Udah jelas gue Alvaro yang ganteng ini kan calon suaminya."

Yang tadinya Alvaro memasang wajah murung, kini ia senyum-senyum sendiri saat mengucapkan 'calon suaminya.'

Hm, narsis sekali cowo satu ini. Lulus sekolah aja juga belum!

Lalu Alvaro pun mengubah gaya tidurnya menjadi duduk. Ia menatap jam yang ada di dinding kamarnya.

Alvaro beranjak, ia membuka lemari nya dan mengambil baju koko berwarna navy juga sarung berwarna hitam dengan sedikit ada coraknya. Tak lupa, ia pun mengambil pecinya.

Setelah selesai menyiapkan, Alvaro pergi ke kamar mandi untuk berwudhu dan bersiap-siap ke masjid untuk melaksanakan shalat dzuhur.

Lantas, setelah berwudhu pun, Alvaro keluar dari kamar mandi dengan muka dan rambut yang basah. Hal itu justru membuat nya semakin tampan dengan air wudhu nya.

Beberapa menit lagi adzan dzuhur akan berkumandang, Alvaro pun sudah siap dengan pakaian yang tadi ia pilih dari lemari.

Ia membuka pintu kamar, berjalan menuju lift untuk turun ke lantai bawah.

ALZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang