43. Mengetahui kenyataan.

336 28 9
                                    

ASSALAMU'ALLAIKUM.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ




HAPPY READING!

___

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

___

"Kita tidak tahu seberapa keras dia berusaha lepas dari perbuatannya. Kita tidak tahu seberapa banyak do'a yang dia langitkan agar bisa berubah. Kau melihatnya bermaksiat, tapi tidak melihat taubatnya di kala sendiri. Perbanyaklah husnudzon."

-----

Bagaimana rasanya setelah menghadapi hari-hari dengan soal yang banyak? Lelah kah? Mumet kah? Atau, bahagia karna merasa gampang mengisi soal-soal yang di berikan?

Sepertinya, pilihan kedua jatuh untuk keempat lelaki yang kini memilih untuk mendinginkan suasana otak di pantai sore ini. Tadi pagi, adalah hari terakhir mereka ujian kelulusan sekolah.

Ya, Alvaro yang merekomendasikan pada ketiga temannya untuk healing ke pantai saja. Menurutnya, pantai salah satu tempat yang bisa membuat kita tenang hanya dengan menatapnya saja. Laut yang luas dan langit yang terbentang akan membuat suasana hati damai.

Tenang, mereka pastinya sudah izin terlebih dahulu kepada Mama nya untuk pergi ke pantai selepas pulang sekolah sebelum pulang ke rumah.

Kini keempatnya duduk di atas pasir di tepi pantai tanpa menggunakan sesuatu untuk alas duduknya.

Mereka secara bersamaan menatap ke depan, menikmati semilir angin kencang yang menerpa wajah-wajah tampan nya.

"Lo semua bisa gapai langit?" Alvaro bersuara, memulai topik untuk menjadi pertanyaan atas jawaban teman-temannya.

"Nggak bisa, terlalu jauh." Faizan menjawab untuk jawaban pertama yang Alvaro dapatkan.

"Kalau langitnya indah, lo yakin nggak mau berusaha?" Akhtar bertanya.

"Boleh berusaha. Tapi, jangan di paksakan." Ghazzal menyahuti.

"Setuju."

"Langit nya sangat jauh. Jadi, biarkan gue natap langit dari jarak sejauh ini. Karna gue sadar, untuk menggapai langit yang indah sekalipun, bukan suatu hal yang mudah." Ucap Alvaro.

ALZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang