33. Martabak.

245 32 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ



HAPPY READING!
_

__


Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
___

Sebesar apapun dosamu kepada Allah, jangan putus asa kepada-Nya. Allah tidak akan berpaling darimu selama kau tidak berpaling dari-Nya. Teruslah kembali walaupun nafsumu berkali-kali mengalahkanmu.”

-Habib Ali Zainal Abidin Al'Jufri-

-----

Kini Alvaro, Ghazzal, Akhtar, Faizan, dan juga Zahi baru saja selesai memakan bakso buatan Shaila.

"Aduh kenyang banget gue." Ujar Akhtar sembari bersandar pada kursi yang di dudukinya.

"Mantep banget bakso buatannya Tante Shaila." Faizan menimpali.

"Mantep versi lo itu, yang gratis, Zan," Akhtar menyahuti ucapan Faizan.

"Tau aja lo, Tar." Faizan menyengir kuda.

"Maklumin ya, Bang, nih dua curut emang gitu orangnya." Celetuk Alvaro, Zahi hanya tersenyum dan mengangguk. Sedangkan yang di omongkan, Akhtar dan Faizan mendengus.

"Pada udah selesai makan bakso nya?" Tanya Shaila yang baru saja tiba di meja makan.

"Udah,"

"Bakso nya enak banget, Tan, Akhtar aja nambah lima kali." Ujar Faizan mengadi-ngadi.

Plak!

Akhtar menggeplak paha Faizan yang duduk di kursi sebelahnya. "Enak aja, sembarangan! Nggak, Tan, Akhtar cuman nambah satu kali kok. Faizan aja tuh yang nambah tujuh kali." Balas Akhtar.

ALZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang