ASSALAMUALAIKUM.
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
•
•
•
HAPPY READING!
___
Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.
Jangan lupa sholawat ^^
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
___
“Ada yang bersarung dan bergamis, tapi tak berwibawa. Ada yang berhijab syar'i bahkan bercadar, tapi tak memiliki rasa malu. Kau bisa saja bersembunyi di balik pakaian yang kau gunakan, tapi tindakan dan isi otak akan mempresentasikan keimanan yang tak akan bisa kau manipulasi.”
-Wajdi Azim.
-----
Alvaro baru saja selesai melaksanakan shalat isya. Itupun atas dasar suruhan dari Shaila. Ya, karna tadi setelah shalat maghrib, Alvaro langsung pergi ke tempat balap itu, sampai adzan isya pun ia lewatkan.
Kini, Alvaro, ketiga temannya, dan juga Ustadz Husen, sudah berada di salah satu ruangan di rumah keluarga Ardiaz, sama seperti sebelumnya untuk belajar bersama.
"Bismillah. Assalamu'allaikum. Alhamdulillah, Allah masih memberi kesempatan untuk pertemuan kita yang kedua. Semoga kita semua selalu si beri kesehatan dan selalu berada dalam lindungan-Nya. Aamiin,"
"Wa'alaikumsallam. Aamiin."
Ustadz Husen beralih menatap Alvaro. "Alvaro, ikhlas tidak mencari ilmunya? Tadi saya liat kamu murung waktu saya setuju dengan Mama kamu jika malam ini kita akan menghabiskan waktu dengan belajar." Tanya Ustadz Husen.
"Ikhlas dong Ustadz, saya sekarang udah berubah pikiran." Ujar Alvaro dengan wajah meyakinkan.
"Alhamdulilah, kalau begitu semuanya sudah siap mendengarkan dan menyimak pembahasan kali ini?" Tanya Ustadz Husen.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZA [END]
General Fiction"Gimana rasanya mencintai seorang perempuan yang paham agama? Sedangkan gue sendiri sangat jauh dari agama." . . . [BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA] Mohon maaf jika ada kesamaan dalam nama tokoh, atau alur cerita karna KETIDAKSENGAJAAN ataupun hal yan...