45. Addio Mia Guardia [END]

799 33 16
                                    

ASSALAMU'ALLAIKUM.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ




HAPPY READING!

___

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

___

Ingat akan : QS. "Al-Ankabut /29:57."

Baca bab sebelumnya kalo lupa alur.

Sambil dengerin lagunya gesss >>

-----

Setelah mendapat kabar dari nomor yang tidak di kenal, kini Zayra sedang berada di dalam taksi menuju ke rumah sakit yang di sebutkan oleh seseorang pemilik nomor itu.

Pemilik nomor tersebut adalah Ghazzal, sahabat Alvaro.

Zayra benar-benar tidak dapat menyembunyikan rasa khawatirnya. Ia terus merapalkan do'a di dalam hatinya.

"Gue pamit ya, Ra."

"Jaga diri lo baik-baik."

Banyak hal-hal yang muncul di benak Zayra sekarang. Tentang kenyataan yang nanti akan Zayra dengar membuat dirinya takut. Jika sedang dalam keadaan seperti ini, hal buruk selalu muncul di bayangannya. Dan Zayra menangani nya dengan terus berdzikir mengingat Allah.

Hujan yang tadinya reda, kini kembali turun dengan deras. Ada banyak rasa yang muncul dalam diri Zayra. Rasa takut, khawatir, dan sedih bercampur menjadi satu.

Keadaan Zayra benar-benar tidak bisa ia jabarkan. Kedua tangannya berubah menjadi dingin seketika, dan jantung yang berdetak dengan sangat amat kencang.

"Ya Allah, tolong selamatkan Alvaro..."

"Maaf Pak, tolong bisa lebih cepat lagi?" Sekian lama, itu menjadi awal Zayra membuka suara. Supir taksi pun mengangguk.

Setelah sampai di rumah sakit dan membayar taksi, Zayra bergegas berlari menuju ruangan UGD yang ternyata sudah Olivia beri tahu di chat.

Tidak peduli dengan baju gamis dan jilbab nya yang basah, Zayra hanya memikirkan keadaan Alvaro saat ini.

ALZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang