24. Dinner.

243 27 0
                                    

ASSALAMU'ALLAIKUM.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ



HAPPY READING!

___

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

___

"Mata adalah panglima hati. Hampir semua perasaan dan perilaku awalnya di gerakkan oleh pandangan mata. Oleh itu, hendak nya mata selalu di dorong melihat kepada perkara-perkara yang baik. Bila di biarkan mata memandang yang di cegah dan di haramkan, maka pemiliknya berada di tepi jurang yang merbahaya."

-Imam Al-Ghazali-

-----

SANGAT DI SARANKAN UNTUK MEMBACA BAB SEBELUMNYA, TAKUT LUPA.

_____

Selepas pulang sekolah, Alvaro tidak di bolehkan pergi kemana-mana oleh Shaila. Alasannya, karna Davin--- Papa nya Alvaro akan menghadiri acara dinner dengan salah satu rekan bisnis nya. Mereka sedang melakukan salah satu project kerja sama. Acara dinner nanti di hadiri oleh kedua keluarga besar.

"Ma, Al mau main ke rumah Ghazzal, ya?" Bujuk Alvaro pada Mama nya yang sedang membaca salah satu majalah di ruang tengah.

"Aduh kamu itu ya, Al, nggak bisa nggak main sehari aja?" Shaila menutup majalahnya. Lalu ia menatap pada putra kesayangannya.

"Dengerin Mama, ya. Kamu itu kalau main nggak inget waktu, maka nya Mama larang kamu main buat hari ini."

"Emang kenapa harus sama Al sih, Ma, dinner nya?" Tanya Alvaro membrengut kesal.

"Ya kamu kan emang satu-satu nya anak Papa dan Mama, masa nggak mau ikut sih? Al, kamu itu satu-satu nya yang bakal nerusin perusahaan Papa kamu." Tutur Shaila lembut.

"Mendingan kamu istirahat dulu aja gih," Ucap Shaila.

Alvaro beranjak dari duduknya. Rasanya sangat bosan sekali, biasanya ia selalu main dengan tiga sahabat solidnya. Siapa lagi jika bukan Ghazzal, Akhtar dan Faizan?

ALZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang