"Lo yakin sama gaun gue? Gue ngerasa jelek banget Ra sumpah! Gaun mahal lo kayak nggak pantas aja di badan gue." Prilly terus mengeluh perihal gaun mewah yang Lyra pinjamkan untuknya.Mereka sedang berada di dalam kamar Lyra. Setelah meminta izin untuk pulang lebih awal tadi di sinilah mereka didalam kamar Lyra untuk memilih salah satu gaun kesayangan Lyra yang cocok dikenakan oleh Prilly malam ini.
Prilly sudah katakan bukan? Jika Lyra bukanlah sosok yang bisa dianggap remeh. Gadis ini berasal dari keluarga kaya raya sebagian besar keluarganya bekerja di departemen pemerintahan bahkan pamannya merupakan salah satu menjabat sebagai menteri.
Hanya saja Lyra kesepian karena sejak kecil ia sudah kehilangan orang tuanya, kedua orang tua Lyra memilih berpisah dan sejak kecil ia tinggal bersama Kakek dan Neneknya sampai mereka meninggal Lyra kembali diasuh oleh Ayahnya.
Namun sayangnya Lyra sudah terlanjur merasa tidak memiliki orang tua jadilah ia dan sang Ayah sama-sama menjaga jarak dan sibuk dengan urusan masing-masing. Meskipun begitu Lyra sangat dikasihi oleh keluarga besarnya berbeda dengan Prilly jangankan keluarga besarnya Ayahnya saja sudah tidak memperdulikannya lagi.
Kembali ke perdebatan antara Prilly dan Lyra.
"Lo ngawur banget kalau ngomong! Jelas-jelas ini gaun cocok banget sama lo." Bantah Lyra sambil memperhatikan penampilan sahabatnya yang benar-benar sudah memukau padahal ia belum merias wajah Prilly tapi penampilan wanita itu sudah enak dilihat.
Seolah-olah gaun ini memang dikhususkan untuk gadis bertubuh mungil ini.
"Tapi Ra--"
"Nggak ada tapi-tapian atau lo mau pakek gaun sobek pemberian nyokap tiri lo tercinta itu?" Prilly sontak menggelengkan kepalanya. Yang benar saja bisa-bisa ia akan semakin dihina oleh pria sombong itu jika mengenakan gaun sobek pemberian ibu tirinya.
"Ya udah sekarang lo duduk dan percayakan semuanya sama gue! Gue benar-benar bakalan buat mereka-mereka yang menghina lo insecure karena kecantikan lo malam ini." Ujar Lyra penuh percaya diri yang membuat tawa Prilly terdengar.
Sudahlah ia kenakan saja gaun ini toh selama ini selera fashion sahabatnya benar-benar patut diacungi jempol. Lyra tidak akan mungkin mempermalukan dirinya.
"Saatnya mengubah si upik abu menjadi cinderella.." Seru Lyra riang sambil membawa sekotak peralatan makeupnya.
"Sialan lo!" Maki Prilly sebelum tawa keduanya meledak.
***
Lyra melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, setelah 'menyulap' sahabatnya menjadi sosok wanita cantik yang kecantikannya benar-benar paripurna sekali malam ini, Lyra juga berbaik hati untuk mengantarkan sahabatnya menuju kediaman calon suaminya.
Prilly terus mendengus kesal saat Lyra terus-terusan memaksa dirinya untuk menerima perjodohan ini. Selain membalas sakit hatinya pada Dimas, Lyra juga ingin melihat kedua wanita sinting di rumah Prilly menangis darah.
Lyra ini suka sekali mengubah-ubah panggilan kesayangannya pada Ibu dan Adik tiri Prilly, kemarin kuntilanak, mak lampir sekarang wanita sinting besok apa lagi coba?
"Bokap gue nelpon lagi." Ujar Prilly saat merasakan getaran pada ponselnya. "Jangan lo angkat biarin aja!"
"Kasihan bokap gue Ra."
"Nggak apa-apa bentaran lagi lo juga muncul di sana anggap aja lo kasih mereka surprise." Kata Lyra enteng.
Prilly yang sedang dilanda kegugupan mendadak patuh pada sahabatnya. Ia sadar setelah malam ini kehidupannya akan berubah seperti kata Lyra, kenapa ia tidak mencoba memulai kehidupan yang baru walaupun bersama pria sombong tapi takdir Tuhan siapa yang tahu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Manisnya Luka
RomansaSeorang gadis yang harus merelakan masa depannya demi sebuah perjodohan yang tak lain hanyalah kedok sang Ibu tiri untuk mendapatkan uang demi kebahagiaan putri kandungnya. Prilly gadis mungil berparas ayu harus menerima takdirnya dengan menikahi se...