Pagi pertama di kediaman mertuanya membuat Prilly salah tingkah. Sudah sejak subuh tadi ia terbangun karena memikirkan sikapnya pagi ini.Ini bukan rumahnya dan sampai saat ini ia sama sekali belum menemukan titik terang dan itu benar-benar membuat Prilly frustasi.
"Kenapa?" Tanya Ali saat melihat istrinya begitu gelisah bahkan sampai berjalan mondar-mandir di dalam kamar mereka.
Semalam entah pukul berapa Ali kembali ke kamar dan menempati ranjang yang sama dengan istrinya. Prilly sudah terlelap sehingga ia tidak tahu tepat pukul berapa suaminya kembali ke kamar.
"Aku bingung Mas." Jawab Prilly sambil memilin ujung bajunya. "Aku turun ke bawah terus ngapain ya Mas?" Tanyanya lagi berharap Ali memberikan ketenangan atau minimal saran supaya ia tidak kaku dan cemas seperti ini.
"Sarapan."
"Ya tahu tapikan masak iya aku langsung makan kan nggak enak.
"Kenapa nggak enak? Memangnya kamu mau ngelakuin apa? Masak? Kalau kamu masak terus belasan koki yang dipekerjakan di sini untuk apa?" Prilly memanyunkan bibirnya, menceritakan kegelisahannya pada Ali ternyata sama sekali tidak membantu.
Prilly menghempas tubuhnya kembali ke atas ranjang. Ia benar-benar bingung sekaligus frustasi sekarang.
"Ganti baju selama diluar kamar kamu dilarang mengenakan pakaian seperti ini." Putus Ali mutlak yang membuat kening Prilly berkerut. "Kenapa memangnya?" Tantangnya pura-pura galak. "Kayaknya nggak ada yang salah dengan pakaian ku ini." Jelas salah Prilly hanya mengenakan kaos pas badan dengan hotpants warna hitam yang hanya menutupi bokongnya saja.
Prilly tindak perduli toh yang melihat tubuhnya adalah suaminya sendiri. Prilly masih waras jelas ia tidak mungkin memakai pakaian seperti ini lalu berkeliaran di rumah mertuanya yang benar saja mau taruh dimana muka Prilly nanti tapi sedikit mengerjai suami kakunya ini jelas tidak masalah bukan?
"Saya bilang nggak boleh ya nggak boleh! Apa susahnya sih nurut sama suami!" Marah Ali sambil menatap tajam istrinya sedangkan yang ditatap terlihat acuh sebelum kembali merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata.
Ia bangun terlalu pagi hari ini dan kepalanya yang sudah terasa pusing sejak semalam pagi ini semakin menjadi-jadi saja.
Prilly terlalu lelah dengan serangkaian acara mereka tadi malam.
"Bangun! Kan saya suruh kamu ganti baju kenapa kamu malah tidur?" Prilly membuka matanya sebentar sebelum kembali memejamkan nya. "Mas kalau ngomong jangan ngegas terus kenapa? Nggak seret tenggorokan kamu emangnya? Masih pagi loh ini." Prilly bergumam lirih.
Terdengar dengusan kuat dari suaminya. "Kalau mau tidur ya tidur aja jangan kamu paksa turun kalau badan kamu masih lelah nanti pingsan di bawah ngerepotin!" Ketus Ali sebelum menekan tombol di kursi rodanya lalu beranjak meninggalkan Prilly yang mulai kembali ke alam mimpinya.
***
"Loh menantu Mami mana Mas?" Tanya Julia saat tidak mendapati kehadiran menantunya ketika putra sulungnya keluar dari lift dengan menggunakan kursi rodanya.
Abimanyu juga Thalia serentak menoleh menatap kearah Kakak pertamanya.
"Prilly masih tidur Mi." Jawab Ali yang sontak mendapat sorakan dari Abi sedangkan Thalia mendengus pelan melihat kelakuan Kakak keduanya yang begitu memalukan.
"Wah cucu buat Mami udah on the way nih!!" Katanya heboh.
Wajah Julia sontak berbinar sedangkan Ali hanya bisa menatap tajam Adiknya yang sedang mengiring opini seolah-olah ia sudah berbuat sesuatu dengan istrinya padahal menyentuhnya saja tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manisnya Luka
RomanceSeorang gadis yang harus merelakan masa depannya demi sebuah perjodohan yang tak lain hanyalah kedok sang Ibu tiri untuk mendapatkan uang demi kebahagiaan putri kandungnya. Prilly gadis mungil berparas ayu harus menerima takdirnya dengan menikahi se...