25 ; Since You

190 19 7
                                    


"Aku nggak berani maju, tapi juga nggak mau mudur. Tapi kalau kamu butuh, aku di sini."

ㅡLevian Danu Gundharma

ㅡLevian Danu Gundharma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









































Kata orang, cinta bisa membuat hidupmu lebih berwarna. Kelabumu tidak akan lagi bersendu selagi merah jambu berpendar lebih menenangkan jiwa. Selagi lembut suaranya selalu bisa membuat akal jadi gila. Selagi senyumnya selalu bisa membuat Danu hilang kewarasan.

Danu tidak lagi bisa pergi.

Kanina Mila Jihantara telah menjebaknya, mengikatnya, mengurungnya dalam sebuah putaran permainan bernamakan cinta yang tidak ia ketahui bagaimana cara berhentinya.

Dan Danu kalah, pada seorang gadis yang tanpa ia sadari sudah mengisi hatinya, entah sejak kapan. Pada seorang gadis yang sudah berhasil menariknya dari ruang yang ia sebut sendu.

"Lo beneran mau nikung, Dan?" Sore itu, di pelataran rumah Juned, kala asap kopi masih mengepul, karibnya itu memastikan. "Besar nyali juga ya lo. Dulu sok-sokan nggak mau punya pacar, sekarang malah mau nikung pacar orang," ocehnya.

"Nggak nikung juga sih."

"Lah, terus?"

"Cuma melangkah sejauh kaki bisa melangkah, Ned. Kalo misalnya dia lebih pengen sama gue, ya gue di sini."

"Anjir lah, udah kayak selingkuh lo berdua."

"Gue nggak ngajakin dia pacaran, Ned."

"Ya tapi, dia nyembunyiin lo dari cowoknya. Apa bedanya? Perselingkuhan itu bukan dimulai waktu lo bales chat orang lain, tapi waktu lo mulai hapus chat cowok lain," tutur Juned, seperti manusia.

Danu terkekeh, "Tapi Kanina nggak delete chat gue tuh!" elaknya.

"Soalnya dia sama Danu yang di sana nggak pernah ketemu." Ah sudahlah, lama-lama lelah juga Juned berbicara dengan orang yang kali pertama dimabuk cinta ini.

Danu tergelak lagi, sebelum akhirnya ia terdiam. Kalau boleh jujur, ada luka yang menyusup dalam hatinya. Danu tahu betul, mungkin yang dilakukannya salah, mungkin seharusnya ia tidak nekat. Tapi bagaimana? Hatinya memilih tinggal.

Danu bohong kalau ia berkata tidak kecewa kala tahu Kanina milik laki-laki lain. Kalau memang Danu tidak kecewa, kenapa Danu harus dongkol setengah mati hanya karena pesan yang salah dikirimkan itu?

Sungguh, Danu tidak tahu keputusannya benar atau salah.

"Nggak semua jodoh itu didapatkan dengan cara yang baik-baik, Dan." Juned dan Danu lantas mengeryitkan kening mendengar Kenzo bertukas, keduanya menatap bingung pada kawan yang masih asik memainkan game di ponselnya.

(in)complete [COMPLETE][✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang