"Jadi, selama ini buat apa?"
ㅡLevian Danu Gunadharma
Jadi, apa yang biasanya dilakukan manusia ketika bersua dalam suatu reuni? Bagi banyak orang, reuni tidak lain sudah seperti ajang pamer pencapaian. Mulai dari pamer harta, pamer pekerjaan, pamer anak, dan banyak hal lainnya. Tapi cukup lucu ketika yang bersua adalah lingkaran karib Danu, mereka justru sibuk menertawakan kebodohan satu sama lain kala dulu masih muda.
Danu cukup bersyukur adanya Ghiska, Dara, pun Alya, istrinya Juned, yang sangat bersahabat untuk mengajak Ela bermain secara bergantian dengan anak mereka juga. Danu jadi punya cukup banyak waktu untuk mengulang kenang dengan karib-karibnya.
"Itu di sana, udah kayak taman kanak-kanak," celetuk Wawan.
Lalu, Danu hanya mendengus gemas, "Anak istri lo nggak ikut, Wan?"
"Mana bisa? Belum juga setahun."
"Masa belom?"
Wawan hanya menggeleng, "Eh, Bang! Berarti ini kalian bertiga jadi saudara ya?" ucap Wawan kemudian selagi menunjuk Danu, Yudha, dan Juned.
"Ya mau nggak mau! Nggak sudi sebenernya saudaraan sama klakson ambulance." Danu mencibir sementara Yudha hanya terbahak, kini bertepuk tangan sendiri melihat reaksi Juned yang kesal setengah mati.
"Eh, Dan! Nggak tahu diri lo! Inget! Siapa yang merawatmu pas galau di Manhattan?" tukas Juned jemawa.
"Eh ngomong-ngomong, Dan. Lo nggak diundang ngisi sambutan?" Kenzo menyelah.
"Lah ngapain, Njir?"
"Ya kan sepanjang sejarah dan tahun-tahun ini lo yang selalu jadi mahasiswa teladan di kampus. Alumnus yang bisa berkarir di luar negeri," terang Kenzo.
"Hiperbola lo, Zo. Yang lain juga banyak. Juned tuh juga kuliahnya sama kayak gue."
"Tapi gue nggak melalang buana ke negeri jiran kayak lo!"
Danu hanya mencebik, "Ya itu lo tidak memanfaatkan kesempatan yang ada aja! Padahal lo juga ditawari kan sama Mister Gale?"
"Prioritas gue tanah air!"
"Halah bangke!" Lalu, Juned terbahak.
"Ya lagian! Lo melarikan diri karena stress aja pake gaya bilang memanfaatkan kesempatan."
"Ned, lo udah tambah tua, itu mulut masih tetep aja minta dijepret!" Lagi, Juned justru terpingkali. Ia sampai memukul pelan meja bulat yang ditata di pinggiran taman kampus siang itu.
Ternyata, setelah sekian purnama, menggoda Danu sampai naik pitam masih menjadi kegemaran tersendiri bagi Juned.
"Padahal Dan, kalo lo ngisi sambutan ada untungnya loh," tukas Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
(in)complete [COMPLETE][✓]
General FictionKadang, sebuah cerita sengaja ditulis tanpa memiliki akhir. Cerita yang sengaja dibiarkan menggantung, terbang, melayang, dan hinggap, lalu kembali menggelayut di tepian hati. Seperti kisah kita. Kisah tentang aku dan kamu. Kisah yang belum berakhir...