"Kalau aja aku tau."
ㅡLevian Danu Gunadharma
Danu masih heran, bagaimana bisa langit yang begitu cerah tapi suhunya sungguh dingin? Bahkan sang surya mulai menyongsong hamparan biru, tapi bulir-bulir udara yang membeku itu masih tebal di depan jendelanya.
Kalau dulu, Danu hanya mengenakan celana pendek dan kaus untuk tidur, itupun kadang masih perlu pendingin ruangan. Tapi saat ini, sudah pakai sweater untuk tidur saja hidungnya masih memerah.
Sudah dua bulan Danu menyicip suhu dingin membeku di Michigan. Tapi ia masih belum terbiasa. Yang ada, justru terasa kian membeku kala hatinya dilanda rindu yang membiru.
Entah, Danu tidak tahu Ia yang semakin sibuk, atau Kanina yang memang tengah sibuk-sibuknya. Kalau dulu keduanya selalu menyempatkan sambungan suara setidaknya satu kali sehari, kini jadi satu kali seminggu, itupun kalau sempat. Akhir pekan Danu masih sibuk sekali mengerjakan tugas keramatnya, belum lagi harus bimbingan ganda. Baik ke dosen pembimbing di sini, maupun dosen yang di sana.
Mengatur waktu untuk bimbingan saja sudah membuat kepalanya pecah. Jadi, mau tidak mau, Kanina yang harus mengalah.
Biasanya, kala pagi Danu baru terbangun, Kanina sudah tertidur kelelahan usai bertempur dengan tugas dan kesibukannya. Lalu, kala gelap menjelang, Danu yang kelelahan dengan skripsinya, ia kesulitan terjaga, padahal Kanina baru saja bangun.
Terakhir kali, Kanina mengeluh mencari tempat magang. Katanya sih tidak mau magang di tempat Mas Surya, inginnya mencari pengalaman sendiri.
Selebihnya, Danu dan Kanina hanya akan bertukar pesan singkat yang akan saling dibalas berjam-jam kemudian.
Ngomong-ngomong, pagi-pagi buta tadi Juned sudah pergi, katanya mau bimbingan. Menyisakan Danu bersama hening dan dingin yang menusuk tulang.
Laki-laki ini menghela berat selagi hastanya mengaduk coklat panas di cangkirnya. Danu terdiam memandang ruang obrolan yang menyisakan dua centang biru saja, tak ada jawab sedari dua hari yang lalu.
Khawatir? Jelas! Gelisah? Jangan ditanya.
Kalau ditanya apa Danu tidak mencoba menghubungi gadis itu? Sudah. Berkali-kali. Tapi tak ada jawab.
Baiklah, Levian Danu Gunadharma, selamat datang pada dilema kisah hubungan jarak jauh yang sebenarnya!
Laki-laki ini mengusap wajahnya kasar dan sekali lagi memandang pada ruang obrolan yang tidak memiliki tanda kehidupan.
Kalau boleh jujur, diam-diam ragunya sering memberontak belakangan ini. Kecil hatinya berkata, mungkin Kanina sudah bosan, mungkin Kanina sudah lelah, mungkin Kanina bertemu laki-laki lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
(in)complete [COMPLETE][✓]
General FictionKadang, sebuah cerita sengaja ditulis tanpa memiliki akhir. Cerita yang sengaja dibiarkan menggantung, terbang, melayang, dan hinggap, lalu kembali menggelayut di tepian hati. Seperti kisah kita. Kisah tentang aku dan kamu. Kisah yang belum berakhir...