First of all,
Saya mau berterima kasih untuk yang selalu menemani saya dalam setiap perjalanan ini.Menuliskan cerita bukan hal yang mudah,
Tidak jarang saya bertemu jalan buntu dan tidak tahu harus menulis apa.
Tidak jarang juga saya membiarkan cerita ini teronggok berdebu berbulan-bulan.Tapi terima kasih banyak,
Untuk yang selalu menunggu Danu kembali dari perantauan.
Untuk yang selalu menguatkan Kanina.
Untuk yang selalu diam-diam memperhatikan dua insan yang sangat saya sayangi ini.Kali ini,
Saya membiarkan kalian menentukan sendiri bagaimana mereka pada akhirnya.Berimajilah.
Karena Danu dan Kanina akan baik-baik saja, apapun yang terjadi.
Pada detik ini, saya akan kembali untuk mengurus pekerjaan saya yang teronggok bertahun-tahun di sebelah, "Langit Merah Jambu"
Saya akan sangat bersyukur kalau kamu masih ada untuk saya juga pada buku terkelam yang saya tulis sampai tak kuasa melanjutkan itu. Tapi kali ini, saya akan menguatkan dan memberanikan diri. Seperti Danu dan Kanina.
Sekali lagi,
Terima kasih.Tertanda,
Gulaliloly."Seharusnya, aku nggak egois."
ㅡLevian Danu Gunadharma
"Jadi, siapa yang mengejar siapa sekarang?"
ㅡKanina Mija Jihantara
KAMU SEDANG MEMBACA
(in)complete [COMPLETE][✓]
General FictionKadang, sebuah cerita sengaja ditulis tanpa memiliki akhir. Cerita yang sengaja dibiarkan menggantung, terbang, melayang, dan hinggap, lalu kembali menggelayut di tepian hati. Seperti kisah kita. Kisah tentang aku dan kamu. Kisah yang belum berakhir...