11 : Minimarket

770 111 2
                                    

EiraSa, baliknya nitip capcin deket mang amin ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eira
Sa, baliknya nitip capcin deket mang amin ya

Nasya
Ih gue juga mau dong, capcin tapi pake buble jangan pake cincau

Han
Namanya jadi capbub dong na.

Justin
Capuccino buble👍

Yuna
Sa, gue juga dong batagor mang amin

Yoshi
Weh, papa gue baru balik ni masih boleh kesana engga?

Clara
Terbuka lebar ci, sini sini jangan lupa bawa mie ayam deket gang blok a rt.3 yang mau kerumah han

Yoshi
Siapa aja yang mau? ntar biar sekalian

Bayu
Gue mau ci jangan pake sayur

Aksa
Gue baso aja

Han
Gue baso juga

Yoshi
Udah? gak ada lagi?

Clara
Kaga ada udah

Yoshi
Oke👍

Ana
Yo, bisa jemput ga?

Yoshi
Kenapa na?

Yuna
KABJAGI?!

Ana
Gue mau kesana juga

Yoshi
Oke, nanti sekalian lewat

Eira
ASIKKKK

Eira
Eh, haksa pesenan gue jangan lupa lu yah

Yuna
Gue juga

Nasya
Gue jangan lupa.

Haksa
Bodoamat

Eira
Dih, oci aja mau dititipin

Haksa
Oci baik, gua jahat.










Haksa menenteng keranjang belanjaan dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kiri pemuda itu sibuk membalas chat teman-teman kurang ajarnya.

Misya berkali-kali menelan ludah, sekelebat ingatan saat pemuda itu tertawa gemas karena puas mengerjainya mulai terputar dimemori, persis seperti saat ini, dengan posisi pemuda itu yang menenteng keranjang belanjaan.

Hanya atmosfer diantara keduanya yang kini berbeda.

Haksa diam-diam melirik, menatap Misya yang masih enggan berbicara padanya, gadis itu hanya diam, tercatat sedari ia masih dirumah Clara sampai sudah setengah jam keduanya di minimarket, Misya masih tidak mau memulai pembicaraan.

Haksa tidak menyukai atmosfer ini, atmosfer canggung yang sudah tiga bulan ini ia rasakan ketika berada dekat dengan gadis dihadapannya itu.

Haksa sudah tidak bisa menahan, karena jujur... Ia rindu.

2A1 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang