"RAYAN!" Yuna melambai ceria pada pemuda yang kini celingukan mencari oknum yang memanggilnya, namanya Aidan Arrayan, pemuda berkulit seputih susu dengan pipi yang mudah memerah.
Yuna melesat mendekat, langsung menepuk keras pundak Rayan yang terlonjak kaget, pemuda itu mengelus dada berkali-kali beristighfar.
"Hehe... Maaf maaf" kekeh gadis itu merasa bersalah.
"Yan, mau minta saran terbaik dari teman dong" ucap Yuna tak berbasa-basi, langsung pada point intinya.
Rayan mengernyit tak paham, "Opo e maksude?" tanyanya.
"Lo kan temennya Justin nih"
"Bukan"
"Dih, gitu ya lu"
"Ya terus?"
"Ayo dong bantu gue"
"Ogah" Rayan berucap santai, pemuda itu melipat kedua tangan didada kemudian menoleh pada Yuna yang mendelik.
"Gak bakal mau dia" ucapnya tiba-tiba.
"Maksud?"
Rayan menghela nafas sejenak, "Justin ini random parah, pemikirannya gak ketebak dan yang jelas gak ada cinta cintaan diotaknya"
Yuna mengerjap, "Masa sih?" tanya Yuna tak mau harapannya pupus begitu saja hanya karena mendenger Justin yang saat ini tidak memikirkan soal cinta.
"Lo fikir gue temenan sama dia udah lama apa? Kaga Yun, Justin pindah dari aussie pas dia baru mau masuk sma, anaknya pendiem parah, gue udah berkali kali nyoba ngedeketin dia tapi gak direspon" katanya curhat.
"Tapi sekarang kalian lengket banget kayak permen"
Rayan berubah datar, mengingat betapa menggelikannya kala Justin sendiri yang akhirnya mendekatinya mengajak berteman.
"Gue nyerah gak mau lagi nyoba deketin karena gak dapet respon, tapi lo tau gak apa yang dilakuin Justin abis itu?" tanya Rayan yang membuat Yuna antusias mendengarkan.
"Apa tuh?"
"Dia nangkring dipohon mangga depan rumah gue cuma make kolor mana warna pink, terus nanya kenapa gue enggak gangguin dia lagi, anjir banget gak sih mana banyak tetangga lewat ngeliatin"
Yuna melongo, tapi seperkian detik gadis itu langsung ngakak, "Lawak banget sih lo Yan, gak mungkin lah Justin begitu, haha.." katanya tak percaya.
"Nah, gak percaya kan lo? iya sama gue juga, makanya abis itu gue langsung muter badan masuk rumah, tapi dia narik baju gue terus bilang, Rayan ayo temenan" Rayan bergidik geli, mengingat moment saat Justin berucap demikian sungguh membuatnya mual.
Kali ini bukannya ngakak karen tak percaya, Yuna justru melongo takjub, "Lucu banget sih, Justin" katanya.
Rayan mendelik, ekspresi pemuda itu julid parah kini, "Ini namanya najis, coba kalo lo di posisi gue saat itu, mual parah, Yun"
Yuna menggeleng, "Anugerah lah, Yan" katanya santai menerawang jauh memikirkan jika saja Yuna yang ada di posisi Rayan saat itu, bisa melihat Justin yang hanya memakai kolor warna pink sambil nangkring dipohon mangga.
Lucu banget kan?
"Orang gila" kata Rayan kemudian berbalik masabodo meninggalkan Yuna yang masih menerawang jauh.
—•—
"Ready ... Action!"
Han menekan kamera hp yang ia taruh di meja guru, pemuda itu siap dengan gerakannya sampai tiba-tiba saja seorang gadis menabraknya, pemuda kurus itu mendelik, kesal karena gadis yang menabraknya justru hanya melengos tak perduli langsung duduk manis ditempatnya.
"CLARA LO ADA MASALAH APASIH HAYU GELUD LAH SAMA GUA" gas pemuda itu pada Clara yang menjulurkan lidah meledek.
"Cupu, ngajak geludnya sama cewek" sahut Eira dibelakang Clara asik bersantai, kedua tangannya sedang dipakaikan kutek oleh Ana.
"Diem lo, lagian sejak kapan temen lo ubah kelamin?"
Clara tersulut, "MAKSUD LO GUA BUKAN CEWEK GITU, HAH?!" teriaknya, kini berdiri mulai mendekat pada Han yang mewanti-wanti ditempatnya.
Haksa menahan tawa, pemuda itu berbisik pelan pada Han, "Hati-hati, soalnya dia maung"
Han memasang kuda-kuda sebelum akhirnya Clara mendekat, tanpa basa basi langsung menarik rambut pemuda itu, menyeretnya sampai kepojok kelas.
"AYO CLARA, SEMANGAT MEMBASMI HAMA!!!!!" teriak Kai bersorak gembira, pemuda itu naik keatas meja menjadi ketua pendukung keriuhan kali ini yang diikuti Bayu setelahnya.
"SAMBIL GOYANG PINGGUL DONG HAN, BIAR TAMBAH SEMANGAT GELUDNYA!!!" Bayu ikut bersorak.
"LANGSUNG PLINTIR AJA CLA!" sahut Shaka.
Yuna ikut naik keatas meja bersorak ramai, "JEDOTIN KE LEMARI"
"MASUKIN KE TONG SAMPAH SOALNYA DIA NYAMPAH!" teriak Nino
Riuhan tepuk tangan serta sorakan para pendukung Clara ramai dikelas 2A1, Han yang kewalahan tidak bisa melawan selain hanya mengaduh meminta ampun.
"Coba tadi lo ngomong apa, ha?! sini ngomong sekali lagi!" kata Clara kini menjewer telinga kiri Han keras.
"ENGGAK JADI CLA AMPUN!!!" teriaknya.
Stella ngakak parah ditempatnya, sebagai selebgram yang followersnya tidak sedikit, gadis itu tidak melewatkan kesempatan, ia langsung memulai siaran langsung saat itu juga bersama Nasya, Alma, Naomi dan Rafa yang kali ini ikut bersorak meramaikan.
"TARIK SAMPE BOTAK, TERUS GANTUNG DITIANG BENDERA BIAR ADU MEKANIK SAMA MATAHARI"
"Biar tau lebih silau yang mana ya Raf?" sahut Yoshi kini memegangi perutnya tak kuat menahan tawa.
-2A1-
Tangerang, 18 Mei 2022
Mas Rayan ni kiww✌🏻
Aidan Arrayan (FC: Taehun TNX)
KAMU SEDANG MEMBACA
2A1 √
Fiksi RemajaKetika para visual line sekolah berotak einstein disatukan dalam satu kelas, gimana jadinya? Saat para penyumbang piala olimpiade dengan berbagai kisah yang mereka miliki terungkap secara perlahan. Kata Jidan, sebenernya ini tuh kisah persahabatan t...