13. Sebuah Rahasia

244 26 4
                                    

"Hyeri-ya," panggil seorang pria yang begitu ia kenal suaranya. Wanita itu menoleh dan tersenyum manis. 

"Eoh, Hoseok-ah," sahut Jung Hyeri dengan wajah semeringah. 

***** 

Lee Hoseok dan Jung Hyeri bukanlah saudara walau memiliki marga yang sama. Mereka adalah teman masa kecil. Teman biasa bukan pula sahabat. Namun, Hoseok tahu segala masalah yang Hyeri hadapi karena hanya dirilah yang menjadi tempat keluh kesah wanita itu. Tempatnya untuk menangis. Kedekatan mereka terjalin sejak Hyeri bekerja di sini. Dimana pria bermarga Jung itu adalah pemilik komplek villa indah ini. Di mata Hyeri hubungan mereka memang murni sebagai teman namun bagi Hoseok berbeda. Ia sudah mencintai Hyeri sejak awal kedekatan mereka. Pernah Hoseok mencoba mengungkapkan perasaannya walau status Hyeri masih istri orang. Dia memang bodoh tapi jika terus memendam dia juga akan jadi gila. 

Kini keduanya sedang duduk santai di sebuah taman villa yang dipenuhi bunga warna-warni. Pria berhidung mancung itu memberi Hyeri sebuah cappucino hangat. Begitu pula dengan Hoseok yang menyeruput kecil latte yang sudah ia pesan. 

"Bagaimana kabarmu?" tanya Hoseok. 

"Seperti biasa. Tidak baik tapi tidak sedih juga. Entahlah bagaimana aku harus menjelaskannya," jawab Hyeri. 

"Aku dengar dari karyawan lain. Beberapa hari yang lalu terjadi keributan disini dan itu melibatkanmu. Kata mereka suamimu berulah lagi. Apa itu benar?" selidik Hoseok. Ia sedang tak ada di tempat inj saat itu karena ada pekerjaan penting di luar negeri. Hyeri hanya bisa mengangguk pasrah. "Sampai kapan kau akan bertahan dengan pria kasar macam Sangyeob? Apa menunggu dirimu sekarat baru kau akan meninggalkannya?" Omel Hoseok yang tak habis pikir dengan sikap suami Hyeri. 

"Aku sudah mengajukan cerai tapi dia belum menandatangani berkasnya. Aku juga sudah tak tinggal di kota ini lagi dan ingin mengubur semua kenangan pahit yang aku punya selama ini," jelas Hyeri. 

"Ke mana mau tinggal sekarang?" tanya Hoseok. 

"Seoul. Dua hari yang lalu aku sudah tinggal di sana," jawab Hyeri tanpa ragu. 

"Seoul? Jadi hari ini kau berangkat kerja dari Seoul ke Sokcho?" tanya Hoseok tak percaya karena sampai ke sini membutuhkan waktu yang lama. Hyeri pun mengangguk tanpa ragu. "Itu sangat melelahkan Hyeri-ya." 

"Aku tahu makanya aku harus menyelesaikan pekerjaanku dulu di sini selama satu bulan penuh. Agar bisa mendapat gaji yang utuh. Setelah itu aku berencana untuk resign dan mencari pekerjaan di Seoul. Tinggal satu minggu lagi aku bekerja di sini." 

Lee Hoseok menarik napas dalam-dalam mendengar cerita dari temannya ini. Sebenarnya Hyeri tak harus melakukan itu semua jika ingin mendapat gaji yang utuh. Tinggal katakan saja semuanya pada Hoseok. Dia akan membantu Hyeri tanpa harus mempersulitnya. Bahkan wanita yang ia cintai itu bisa mendapatkan gajinya tanpa harus berangkat kerja lagi. Memang begitulah Hyeri. Tanggung jawabnya terhadap pekerjaan memang tinggi. 

"Hyeri-ya, dengarkan aku baik-baik. Mulai sekarang kau tak perlu datang bekerja lagi. Perjalananmu terlalu jauh. Aku akan memberimu gaji penuh walau kau resign satu minggu lebih awal. Apa kau lupa siapa pemilik tempat ini?" 

"Benarkah?" ujar Hyeri dengan wajah bahagia. Setidaknya beban yang ia rasakan sedikit berkurang. 

"Tentu saja. Kau lupa kalau aku ini adalah temanmu. Jangan bersikap seolah-olah aku orang lain," kata Hoseok dengan seulas senyum indahnya. Sebenarnya Hoseok ingin mencegah Hyeri pergi karena pasti ia sangat merindukannya. Namun, pria bermarga Jung itu memilih untuk melepaskan. Terlalu banyak luka dan kenangan buruk yang Hyeri jalani di Kota pesisir ini. 

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang