60. Tidak Mungkin

248 34 18
                                    

Note :
Narasi yang panjang. Akan lebih syahdu kalau lagu Christina aguilera berjudul Hurt juga diputar saat baca hehe

Malam yang sendu berubah menjadi pagi hari yang cerah di kota Seoul. Sayangnya, itu semua tak selaras dengan hati Park Hana yang dirundung kesedihan. Bahkan ketika ia sudah menumpahkan semua rasa sakit, perih, dan kecewanya pada sang ibu tetap tak membuat dirinya membaik. Wanita berambut panjang itu terbaring diam seraya menatap langit-langit kamarnya yang ia tempati semasa kecil sampai sebelum ia menikah. Tatanan kamar ini juga tak banyak berubah. Jika mengingat lagi kebelakang tentang masa kanak-kanaknya. Rasanya sangat membahagiakan namun semua berubah ketika Hana menginjak sekolah menengah pertama. Hatinya hancur mendengar pertengkaran hebat kedua orang tuanya saat pulang sekolah. Di balik pintu rumahnya, Hana bersembunyi sekaligus menguping pembicaraan mereka. Ayah yang Hana banggakan dan sayangi berubah menjadi sosok yang berbeda seketika. Rasa kecewa dan sakit hati yang teramat dalam begitu membekas dihati Hana kala itu. Saat sang ayah berkata pada ibunya bahwa ia lebih memilih wanita lain daripada anak dan istrinya.

Dititik ini Hana tak menyangka bahwa kejadian yang menakutkan dua puluh tahun lalu ia rasakan untuk kedua kalinya. Ternyata begini rasanya berada di posisi ibunya saat itu. Dunia seakan hancur dan tak tahu tujuan hidup. Memori buruk yang kembali muncul dibenaknya membuat air mata jatuh untuk kesekian kalinya. Dalam tangis ia melihat Hyunjin yang masih tertidur lelap. Memikirkan bagaimana perasaan sang anak jika tahu bahwa ayah dan ibunya kemungkinan tak lagi bersama membuat Hana tak semangat lagi untuk hidup. Entah, ada terbesit pikiran untuk mengakhiri hidup. Alam disekitar Hana seolah tahu apa yang wanita itu pikirkan. Dentang jam dinding yang menunjukkan pukul enam pagi seperti menyadarkan Hana dari pemikiran konyolnya. Tak hanya suara dinding, morning sickness yang ia rasakan seperti memberi sinyal bawa mengakhiri hidup bukanlah solusi yang tepat.

Derap langkah Hana yang terburu-buru dari kamar tidur menuju ke kamar mandi membuat Minyong yang sedang sibuk memasak sarapan terkejut sekaligus heran melihat tingkah sang anak. Tak lama setelah itu ia mendengar putri semata wayangnya muntah-muntah. Melihat ada yang tak beres, wanita setengah baya itu menghampiri Hana lalu memijat lembut tengkuk putrinya. Usai mengeluarkan semuanya walau hanya sebatas udara. Hana dan ibunya saling pandang satu sama lain. Tatapan Minyong seolah membutuhkan kepastian dari sang anak bahwa apa yang ia pikirkan benar atau tidak?

Eomma,” panggilnya dan hanya itu yang ia bisa.

Tangis Hana pun kembali pecah. Minyong sangat paham walau putrinya ini tak mengatakan apapun. Ia tak bisa berkata apa-apa lagi. Hanya sebuah pelukan hangat nan lembut yang ia berikan untuk menenangkan Hana. Minyong mengerti sekarang bahwa putrinya sedang hamil anak kedua. Kali ini ia tak bisa menempatkan diri. Apa ia harus mengucapkan selamat dan merasakan kebahagiaan disaat putrinya sedang dirundung masalah besar. Tapi jika boleh jujur, Minyong bahagia mengetahui fakta bahwa ia akan memiliki cucu kedua.

“Hana-ya, aku harap kau tetap menjaga bayimu dengan baik. Makanlah, makanan yang bergizi dan jangan lupa minumlah vitamin khusus ibu hamil. Apa kau mengerti?” Park Hana tak menjawab bahkan mengangguk pun ia enggan karena sebenarnya ia ingin menggugurkan kandungannya entah apapun caranya. Wanita berambut panjang itu tak bisa membayangkan semarah apa ibunya jika mengetahui fakta yang sebenarnya.

Seiring berjalannya waktu kala pagi yang petang menjadi cerah. Usai sarapan Hana beserta Hyunjin pamit kepada Minyong untuk pulang sekaligus berangkat ke sekolah. Dari luar rumah yang minimalis nan sederhana. Minyong melambaikan tangannya pada sang cucu. Lambaian itu Hyunjin balas ala kadarnya dan senyum yang tak selebar biasanya. Sebagai seorang ibu yang selalu memperhatikan anaknya, Hana merasa sikap Hyunjin sedikit berubah. Ia terlihat murung dan tak semangat. Mungkin Hyunjin sedang sakit, batin Hana.

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang