05. Kenangan

183 31 1
                                    

Indahnya langit sore yang berwarna jingga kemerahan kini berubah menjadi warna hitam nan gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Indahnya langit sore yang berwarna jingga kemerahan kini berubah menjadi warna hitam nan gelap. Bintang yang terang di langit malam kota Sokcho menambah kesan pemandangan romantis di vila ini. Apalagi salah satu lahan hijau di sulap menjadi tempat makan malam berhiaskan lampu-lampu indah. Semua undangan yang sudah datang hari ini untuk menghadiri acara ulang tahun Namjun besok dimohon untuk makan malam di tempat yang sudah disediakan. Dinner kali ini tidak formal. Jadi, banyak tamu yang mengenakan baju seadanya. Termasuk Seokjin dan Hana yang memakai piyama couple bercorak alpaca. Tk lupa juga Hyunjin yang tampak lucu dan cantik dengan piyama berwarna pink bermotif domba put

"Namjun memang tak pernah mengecewakan," gumam Seokjin yang terkekeh pelan melihat hidangan prasmanan yang sudah disediakan. Air liur Seokjin bisa menetes jika ia tidak segera mengambil makanan lalu menyantapnya.

Usai mengisi lauk pauk mereka ke dalam piring. Seokjin, Hana, dan Hyunjin duduk di sebuah meja yang posisinya berada di tengah di antara meja yang lain. Awalnya semua berjalan baik-baik saja. Keluarga kecil itu bersenda gurau di antara segala percakapan yang mereka bicarakan. Sampai pada suatu waktu ketika Namjun bergabung di meja mereka suasana berubah canggung. Walau Seokjin dan pemuda berlesung pipi itu terlihat mengobrol santai tapi tetap saja Hana tak bisa bersikap rileks. Seokjin sudah sangat lelah dengan sikap istrinya kali ini jadi dia membiarkannya.

"Bagaimana? Apa kalian suka hidangan makan malamnya?" tanya Namjun pada sang sahabat yang sekilas juga melihat ke arah Hana.

"Tentu saja. Bahkan ini diluar ekspektasi. Semua makanan disini sangat lezat. Kau benar-benar luar biasa, Kawan," puji Seokjin seraya menepuk-nepuk bahu Namjun yang kini tersenyum malu.

"Lalu bagaimana dengan Hana, apa kau menyukainya?"

Hening. Namjun, Hana, dan Seokjin saling bertatapan. Terlebih Baek Seokjin yang memandang istrinya dengan tatapan tak biasa. Seolah berbicara pada Hana bahwa ia harus bersikap baik pada sahabatnya. Karena tak ingin mengecewakan sang suami Hana memilih untuk menggubris Namjun kali ini.

"Aku sangat menyukai hidangan malam ini. Semua makanannya lezat," jawab Hana seadanya dengan senyum yang penuh kepura-puraan. Walaupun sudah mendapat jawaban dari wanita di depannya ini. Agaknya Namjun tak puas hati. Lagi dan lagi, suasana mereka pun berubah canggung untuk kesekian kalinya. Bahkan hiburan musik yang ada di tengah-tengah para undangan tak membuat kecanggungan diantara mereka mencair.

"Menyebalkan," gerutu Hyunjin tiba-tiba sembari melihat orang-orang yang ada di sekitarnya. Helaan napas panjang menjadi tanda bagaimana marahnya anak itu. Dan umpatannya berhasil membuat suasana canggung itu sedikit mencair.

"Hyunjin-ah, kenapa?" tanya Hana pada sang putri. Gadis kecil itu tak menjawab. Ia beranjak dari tempat duduk dan berjalan ke arah villa yang menjadi tempat tidurnya. "Hyunjin-ah, kau mau kemana?" tanya Hana sekali lagi namun buah hatinya itu tak menjawab. Jarak vila tak begitu jauh sehingga Seokjin dan Hana bisa mengawasinya.

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang