Berumah tangga akan semakin lengkap dengan hadirnya sang buah hati. Apalagi jika keberadaan mereka dalam masa penantian selama bertahun-tahun. Tiga tahun mengarungi biduk rumah tangga tanpa kehadiran seorang anak itu bukan perkara yang mudah. Namun Seokjin dan Hana berhasil melewati masa sulit itu dengan baik. Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun mereka memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mendidik putri semata wayangnya menjadi anak yang hebat, bermoral, dan pintar. Rumah tangga mereka begitu harmonis dan selalu bahagia. Bahkan, semua orang di sekitar mereka menaruh rasa iri dengan indahnya interaksi yang keluarga kecil itu perlihatkan. Baek Hyunjin, putri dari Baek Seokjin dan Park Hana adalah gadis berumur tujuh tahun yang sudah menginjak kelas satu sekolah dasar. Tumbuh dengan baik serta memiliki paras cantik. Agaknya visual yang ia miliki adalah turunan dari kedua orang tuanya. Rambut panjang hitam dan bergelombang yang ia punya semakin menyempurnakan visual Hyunjin menjadi lebih sempurna.
"Hyunjin-ah, apa ibumu masih lama?" tanya Seokjin pada sang putri yang sekarang duduk manis di kursi belakang mobil.
"Sepertinya begitu. Apa Ayah lupa bahwa ibu suka menghabiskan waktu beberapa jam hanya untuk berdandan?" oceh Hyunjin seraya memakan camilan kentang kering kesukaannya.
"Aigoo, padahal tanpa berdandan ibumu sudah cantik di mata ayah."
"Itu di mata ayah tapi menurut orang lain belum tentu. Sebenarnya semua ini salah ibu," kata Hyunjin yang cukup membuat Seokjin terkejut. "Kenapa ibu harus punya suami yang tampan? Itu hanya akan membuatnya menderita. Dan kenapa ayah harus lahir dengan wajah seperti itu?" tanya Hyunjin. Mendengar ocehan putrinya yang tak masuk akal Seokjin hanya tersenyum kecil seraya menggelengkan kepala.
"Ya, Hyunjin-ah, apa memiliki ayah tampan itu sebuah kutukan?" tanya Seokjin yang masih tak habis pikir dengan ucapan sang buah hati.
Putri semata wayangnya ini memang masih kecil namun terkadang cara berpikir dan bicaranya mirip orang dewasa. Hyunjin itu mengeluh bukan tanpa alasan. Ia hanya merasa lelah jika ibu teman-temannya membicarakan sang ayah setiap kali ada pertemuan wali murid di sekolah. Terlebih jika statusnya single parents makin menggebu orang-orang itu bertanya. Hyunjin tak menanggapi ocehan sang ayah. Ia lebih memilih mengunyah snack kentang miliknya daripada menyahuti protesan Seokjin.
Tak lama kemudian terdengar suara langkah sepatu yang terburu-buru. Dari blind spot mobil tipe SUV-nya Seokjin bisa melihat sang istri yang berlari kecil menuju ke arah mereka. Ia masih heran apa yang istrinya lakukan selama satu jam untuk berdandan karena hasilnya sama saja. Bukan karena tidak cantik tapi tanpa make up pun Hana terlihat sangat menawan.
"Maaf sudah membuat kalian menunggu lama," ucap Hana yang kini sedang duduk di kursi mobil bagian depan. Seokjin terdiam, ia hanya memperhatikan penampilan istrinya dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Bukannya apa-apa tapi pakaian Hana terlalu formal untuk sekedar perjalanan panjang menuju sebuah vila. Hari ini Seokjin sekeluarga mendapat undangan dari sahabatnya yang bernama Seo Namjun untuk acara ulang tahunnya. Teman Seokjin itu sengaja merayakan ulang tahun di daerah Gangwon-Sokcho yang berjarak seratus sembilan puluh kilometer dari Seoul. Ia hanya ingin acaranya terasa lebih khidmat, menyenangkan, dan sejenak melupakan banyaknya pekerjaan di pusat kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN (MARRIAGE LIFE)
FanfictionNomor urut peserta : 001 Tema : Marriage Life AMAZING COVER BY @GENIUS__LAB Baek Seokjin dan Park Hana adalah sepasang suami istri yang memiliki kehidupan rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Namun, kebahagiaan yang mereka susun selama sepuluh ta...