18. Parfum

158 20 2
                                    

Di sebuah kafe yang letaknya tak jauh dari toko buah. Baik Hana maupun Hyeri kini sedang duduk berhadap-hadapan dan saling tersenyum satu sama lain sembari menunggu kue dan americano yang mereka pesan. Dalam diam Park Hana memperhatikan setiap jengkal apa yang ada di wajah mantan kekasih suaminya itu. Ia mengakui bahwa Jung Hyeri cantik. Tapi kalau boleh jujur  dia pun tak kalah cantik dari perempuan ini. Bukannya sombong tapi kenyataannya memang begitu.

Sebelum wanita bermarga Park itu memulai percakapan yang lebih serius. Ia mengajak Hyeri untuk membicarakan hal-hal ringan agar tak membuatnya curiga. Sebuah obrolan sederhana para wanita yang tak jauh dari skincare, fashion, dan lain-lain. Sampai tak terasa pesanan mereka pun datang. Keduanya menjeda obrolan dan memakan pesanan masing-masing. Hana merasa inilah waktu yang tepat untuk bertanya. Dalam diam istri Baek Seokjin itu menyeruput americano-nya. Ia menarik napas lalu membuangnya untuk menahan rasa groginya. 

"Hyeri-ssi, apa kau tak ada rencana untuk kembali ke Sokcho?" tanya Hana yang baru saja menyeruput es americano-nya. Hyeri tersenyum tipis seraya melihat ke arah wanita berambut panjang itu. 

"Untuk sementara aku tak ingin kembali kesana. Terlalu banyak kenangan pahit yang aku rasakan di kampung halamanku. Lagipula kemarin aku sudah mengambil gajiku. Jadi tak ada alasan untuk pulang," jelas Hyeri panjang lebar yang kini sedang memakan secuil rainbow cake. 

"Kemarin? Tunggu, apa kau melihat suamiku di tempat kerjamu?" tanya Hana dengan nada dan ekspresi yang biasa saja. Kalau boleh jujur berakting seolah tak ada apa-apa itu menyebalkan. 

"Suamimu?" tanya Hyeri. Hana pun mengangguk antusias. "Ah, iya, aku memang bertemu dengan Baek Seokjin. Kami juga pulang bersama menuju Seoul." 

"Pulang bersama?" tanya Hana.

Suasana menjadi hening selama beberapa detik. Hyeri pun bisa menangkap ekspresi Hana yang tadinya ramah menjadi sedikit menakutkan. Wanita itu menyadari bahwa ia sudah menceritakan suatu hal yang bisa membuat perempuan manapun akan salah paham kepada suaminya. Ia akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi agar hubungan Seokjin dan Hana baik-baik saja. 

"Hana-ssi, kau jangan salah paham dulu. Saat aku pulang. Seokjin menolongku dari segerombolan anak muda yang menggodaku. Dan aku yang memohon padanya untuk menumpang sampai ke Seoul. Aku yang memaksa bukan dia yang meminta," jelas Hyeri. Hana masih terdiam sembari menelisik tajam tatapan mata Hyeri. Apakah wanita ini berbohong atau tidak. Agaknya Jung Hyeri paham dengan gerak-gerik Hana. 

"Suamimu orang baik. Kau tak perlu mengkhawatirkan apapun. Dia tak seperti yang kau bayangkan saat ini, Hana-ssi," ujar Hyeri dengan senyum manisnya. 

Hana masih juga terdiam. Ia bingung harus bicara bagaimana. Walaupun pemilik parfum itu sudah tahu siapa tapi tak membuatnya lega justru sebaliknya. Hana semakin gelisah karena orang itu adalah Jung Hyeri. Yang masih menjadi pertanyaannya sampai sekarang adalah jika memang Seokjin hanya sebatas menolong kenapa bau parfum wanita itu sangat kuat di baju suaminya. Apa pendingin di mobil bisa membuat aroma sekuat itu sampai menempel di pakaian? Bukankah semua yang menjadi prasangkanya lebih baik dikatakan daripada memendam semua sendiri. Terlalu memikirkan sesuatu juga tak baik karena bisa mendatangkan banyak penyakit. 

“Jadi, benar parfum yang menempel di baju suamiku adalah bau parfummu?” tanya Hana tanpa ragu dengan pandangan tajam ke arah Hyeri. Sontak pertanyaan ini membuat Hyeri sangat terkejut. Ia tak tahu harus menjawab apa karena dirinya sendiri pun tak menyadari hal ini. 

***** 

Baek Hyunjin tampak begitu senang berangkat ke sekolah bersama sang ayah. Namun kebahagiaan bocah itu bukan karena Seokjin yang mendampinginya ke pertemuan wali murid melainkan karena ayah tampannya itu berjanji akan mengajaknya berbelanja dan Hyunjin dibebaskan untuk membeli mainan yang ia suka. Jika perasaan sang putri hatinya diselimuti rasa gembira. Berbeda dengan Seokjin yang gelisah karena memikirkan sesuatu. Masih teringat jelas di benak pria berbahu lebar itu saat Hana sedang mencuci pakaian. Saat bangun dan pergi ke kamar mandi tanpa sengaja Seokjin melihat istrinya sedang mengendus-endus pakaian yang ia kenakan semalam. Bau parfum Jung Hyeri begitu kentara di bajunya. Dari awal Seokjin ingin jujur tapi ia takut Hana akan salah paham. Namun, jika ia diam saja bukankah nanti istrinya akan terus curiga sekaligus tak mempercayainya? Astaga, Seokjin tak menyangka awal paginya akan serumit ini. 

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang