53. Pembalasan

176 35 19
                                    

"Namjun-ah, apa kau mau menemaniku? Aku takut kelepasan. Setidaknya kau bisa mencegahku agar aku tak membunuh salah satunya," pintanya pada Namjun. 

Ada sedikit rasa bahagia pada diri pria bermarga Seo itu ketika Hana mulai memanggil namanya dengan cara yang lain. Ini bisa menjadi pertanda bahwa hubungan mereka semakin membaik. Namjun membalas permintaan Hana bukan dengan sebuah ucapan melainkan dengan sebuah anggukkan yang penuh keyakinan. Sebelum melanjutkan napasnya Hana menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya pelan. Kakinya pun mulai melangkah secara perlahan menuju kamar suami yang sudah mengkhianatinya. Air mata wanita bermarga Park itu menetes deras mengingat semua memori indah yang sudah mereka jalani selama sebelas tahun sebagai sepasang suami istri.

 Jika dilihat kembali semua kenangan mereka terlalu indah untuk dilupakan. Apalagi di mata Hana Seokjin adalah suami yang nyaris sempurna. Sebagai suami Seokjin memperlakukan dirinya bak ratu. Sebagai seorang ayah ia sangat menyayangi Hyunjin. Tak peduli walau ia sudah lelah bekerja, ia masih mau merawat putrinya saat masih bayi. Sebagai kepala keluarga ia sangat bertanggung jawab. Tapi kenapa Seokjin harus berbuat hal yang fatal. Yang tak termaafkan walau dengan semua kebaikan yang sudah ia buat. Sungguh demi apapun Hana sangat benci perselingkuhan. Tak akan ada maaf untuk perbuatan satu itu. Seberapapun besar perasaannya pada Seokjin, Hana akan tetap kukuh untuk meminta cerai. Lihat saja nanti. 

Langkah demi langkah yang ia tempuh tak terasa sudah membawanya berada di depan kamar suaminya. Untuk kesekian kalinya Hana menenangkan dirinya dengan menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya pelan. Wanita itu menelan ludah, sangat gugup, dan jantung yang berdebar hebat. Tangisan tanpa suaranya akhirnya pecah. Dengan perasaan tertekan ia mulai menempelkan keycard kamar 208. Terdengarlah bunyi klik dari balik pintu.  

“Hana-ya, aku akan menunggumu di luar karena ini urusanmu dengan suamimu. Masuklah, lakukan apapun yang ingin kau lakukan. Kau bisa tetap membuka pintunya, jika kau ingin aku mengawasimu,” tutur Namjun. Hana pun mengangguk penuh keyakinan. 

Dengan mata yang sembab serta memerah karena tangis. Park Hana dengan yakin mulai memasuki kamar hotel yang paling luas dan mewah ini. Kedua bola matanya menelisik setiap ruangan, khususnya ranjang besar yang ada di sana. Tak ada Seokjin dan Hyeri di tempat sakral itu. Namun, di sisi tempat lain yang tak jauh dari tempat ia berdiri, Hana mendengar suara desahan-desahan halus yang membuat hatinya tak karuan. Ketika dua bola matanya mulai mencari ke arah sumber suara. Di sudut lain, ia melihat Seokjin sedang berciuman mesra dengan Jung Hyeri yang duduk di atas pangkuan suaminya. Dengan amarah yang tak bisa dibendung lagi.  Hana berjalan mendekati mereka. 

“Dasar brengsek,” umpat Hana dengan suara pelan namun terdengar sangat mengerikan. Sontak kegiatan panas Seokjin dan Hyeri pun berakhir. Ekspresi dua bedebah itu tampah kaget, seolah tak percaya kenapa tiba-tiba ada Hana di antara kegiatan intim mereka. 

“Hana-ya.” Itulah satu kata yang terucap dari mulut brengsek suaminya. Seokjin langsung berdiri dan menghampiri sang istri dengan perasaan tak karuan. “Yeobo, aku bisa menjelaskan semua–” belum juga selesai Seokjin bicara sebuah pukulan keras Hana tinjukan ke wajah suaminya. Sebuah pukulan bukan sebuah tamparan. Hana tahu cara memukul karena dulu saat kuliah dia pernah ikut taekwondo. Tak disangka ilmu beladiri itu ia gunakan untuk memukul suaminya sendiri. 

Baek Seokjin yang tersungkur mencoba berdiri. Ia tak menyangka Hana begitu tega memukulnya. Istrinya itu meringis sinis, tatapan matanya pun sangat menakutkan. Bahkan, Seokjin seperti tak mengenal pasangan hidupnya sendiri kali ini. Ia seperti orang lain. Suara gemeletuk gigi dalam mulut Hana sebagai tanda bahwa dia sedang dalam puncak emosi yang sangat tinggi.  Hana yang tak sabaran menarik kasar kerah kemeja sang suami dengan tatapan murka. Serta mata yang tak henti-hentinya meneteskan air mata. 

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang