02. Tetaplah Bersamaku

319 46 10
                                    

Sore ini Seokjin dan Hana berencana untuk pergi berbelanja kebutuhan bulanan. Namun, Teman Seokjin yang bernama Kang Soohyun meneleponnya. Pria bermarga Kang itu mengajak Seokjin dan Hana untuk bertemu. Sekedar bercengkerama bersama teman lama sekaligus memenuhi kebutuhan rumahnya. Tak ada alasan bagi Seokjin untuk menolak karena ia akan keluar bersama istri. Kebetulan yang menyenangkan. Apalagi Soohyun menawarkan mereka tumpangan. Kang Soohyun tidak sendirian. Dia juga bersama istrinya. Soohyun lebih dulu menikah daripada Seokjin tapi sampai sekarang mereka belum juga memiliki momongan.

Sesampainya mereka di supermarket. Pasangan suami itu berpisah. Hana dan Hyura turun lebih dulu menuju supermarket. Sedangkan Seokjin dan Soohyun masih sibuk mencari tempat parkir yang tepat untuk mobilnya. Usai menemukan tempat yang pas, dua sahabat itu berjalan menuju supermarket menyusul istri masing-masing. Di dalam sini, Seokjin tak bisa menemukan Hana. Entah ke mana istrinya itu pergi. Dalam hatinya tak apalah, lagi pula Hana pergi dengan Hyura bukan dengan pria lain. Dalam diam seraya mendorong troli yang sudah penuh dengan belanjaan. Tiba-tiba Soohyun berbicara sedikit serius pada Seokjin. Ia menanyakan kabar Hana. Agak aneh memang ketika sahabatnya ini ingin tahu tentang istrinya

"Bagaimana hyung istrimu?" tanya Soohyun sembari mengambil beberapa sabun dan satu sampo serta conditioner-nya di rak.

"Apanya yang bagaimana?" jawab Seokjin singkat.

"Istri hyung sudah hamil belum?"

"Belum, doakan saja," ucap Seokjin lagi.

"Istriku telat satu minggu," jawab Soohyun.

"Benarkah? Wah, selamat."

"Tapi aku belum tahu telat karena hamil atau bagaimana."

"Semoga saja istrimu hamil."

"Kau tahu hyung, istri Jaehyun hamil sekarang."

"Istri Jaehyun hamil?" tanya Seokjin tak percaya.

Padahal baru bulan kemarin sahabat termudanya itu menikah tapi mudah sekali memiliki momongan. Ada rasa sedikit iri pada diri Seokjin. Begitu bahagianya pasangan suami istri yang langsung dipercaya untuk Tuhan untuk memiliki seorang anak. Kapan dia akan merasakan hal semacam itu? Namun, bagaimanapun rasa semacam ini tak akan ia tunjukkan pada istrinya karena itu hanya akan membuat Hana tertekan. Bersabar dan selalu membuat istrinya bahagia adalah tujuan Seokjin.  

*****

Usai jalan-jalan, belanja, dan menghabiskan hari bersama sang sahabat di cafe seharian. Seokjin dan Hana tak memiliki tujuan lain selain pulang. Hati Soohyun memang seperti malaikat. Selain menjemput Seokjin dan Hana dari rumah. Ia juga mengantar mereka pulang. Ternyata hari ini cukup menguras tenaga. Mereka berdua rebahan di atas ranjang usai membersihkan diri. Kemudian bercengkerama membicarakan segala hal. Ini dan itu, semuanya. Tiba-tiba Seokjin tak sengaja mengingat percakapannya dengan Soohyun tadi siang.

"Hana-ya, apa kau tahu, istri Soohyun telat satu minggu dan istri Jaehyun hamil sekarang," ucap Seokjin dengan menatap langit-langit kamar. Ia ingin memberi kabar pada sang istri tanpa maksud apapun.

"Oh, benarkah?" jawab gadis itu yang juga menatap langit-langit kamar. "Mereka pasti bahagia," lirih Hana. Mereka berdua kemudian saling terdiam selama beberapa detik. Terlarut dalam pikiran masing-masing. Sesaat ketika Seokjin melihat ke arah istrinya. Ia mendapati wanita yang ia cintai itu menangis tanpa bersuara. Tentu hal ini membuat pemuda bermarga Baek itu khawatir dan bingung. Apa dia sudah menyakiti hati istrinya tanpa ia sadari? Memangnya apa yang sudah ia lakukan? Tanya Seokjin dalam hati.

"Hana-ya, kenapa kau menangis?" tanya Seokjin yang segera bangun dari posisi terlentangnya. Ia terlihat begitu panik. Kedua telapak tangannya yang kekar menelungkup lembut ke kedua pipi istrinya yang masih terbaring.

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang