28. Malam Yang Panas 🔞

346 16 4
                                    

Melihat orang mabuk berat, mengoceh, muntah, dan tidur di manapun sudah menjadi hal yang lumrah di Korea Selatan khususnya Seoul yang merupakan kota besar dimana orang-orangnya memiliki tekanan hidup yang tinggi. Khususnya orang dewasa yang banyak memiliki tuntutan kerja. Sebagian dari mereka selalu melakukan hal-hal yang aneh ketika dibawah pengaruh minuman keras. Biasanya orang yang tak sadarkan diri di jalan karena mabuk akan dibiarkan begitu saja oleh orang lain sampai dia bangun sendiri. 

Bersyukurlah Hyeri karena saat dia pingsan.  Namjun tanpa sengaja berjalan dari arah supermarket. Matanya yang jeli bisa mengetahui bahwa kawannya sedang tak sadarkan diri di dalam tenda seorang pedagang kaki lima. Tanpa menunggu lama Seo Namjun menghampiri Hyeri dan berusaha membangunkannya. 

“Hyeri-ya, Jung Hyeri,” ucap Namjun seraya mengguncang-guncang pundak wanita berambut pendek itu. Dia tidur, batin Namjun. Mata tajam dosen muda itu kini melihat ke arah ahjumma si penjual. “Ahjumma, apa dia sudah membayar?” 

“Belum,” jawab ahjumma. 

Sebagai seorang manusia yang memiliki empati. Namjun mengambil satu lembar kertas uang sebesar lima puluh ribu won lalu ia berikan kepada penjual. Usai mendapat kembalian. Namjun kembali melihat Hyeri seraya menghela napas. Ia bingung harus dengan cara bagaimana agar Hyeri bisa pulang. Sebuah ide gila pun datang. Suka tak suka, mau tak mau Namjun harus menggendong mantan kekasih sahabatnya ini dari belakang. Niat hati pulang dari supermarket bisa healing nyatanya dia malah menemukan beban hidup.  Dalam gelapnya jalan yang hanya diterangi oleh beberapa lampu bercahaya jingga. Pria berlesung pipi itu dengan sabar menggendong Hyeri sampai rumah. Pundaknya terasa semakin berat karena kepala wanita itu bersandar lepas di sana.

“Seokjin-ah,” lirih Hyeri di telinga Namjun. 

Mendengar nama sahabatnya disebut Seo Namjun hanya bisa menghela napas pelan. Ada rasa kasihan dan miris dalam hatinya melihat perasaan Hyeri. Tapi bagaimana lagi. Mau seberapa besar rasa cinta yang dimiliki gadis berambut pendek itu tak bisa mengembalikan Seokjin ke dalam pelukannya. Dia sudah beristri dan memiliki seorang putri. 

“Sadarlah, Jung Hyeri. Segera hapus perasaanmu sebelum terlambat. Kalau kau benar-benar mencintainya kenapa dulu berkhianat. Apa sekarang kau mabuk gara-gara memikirkan Seokjin, eoh?” ujar Namjun yang bicara sendirian. Sedangkan seseorang yang lain masih memejamkan mata dengan tenang. Seo Namjun sudah tak tahu lagi harus bicara apa. Dia memilih untuk terus melanjutkan langkahnya sampai ke rumah mereka walau terasa sulit.

***** 

Baek Seokjin dan Park Hana masih terjaga dan bercengkrama di ruang keluarga. Mereka berdua akan melihat sebuah film atas rekomendasi Seokjin. Tak lupa kue ulang tahun sederhana tersuguh rapi di meja sebagai camilan sepasang suami istri itu. Dua gvqelas wine dingin menjadi pelengkap hidangan malam ini. Rencana awal Seokjin untuk tidur gagal total karena sebuah ide gila tiba-tiba muncul dari otaknya yang cemerlang. Ia ingin membuat kenangan ulang tahun yang luar biasa untuk istrinya.

Seorang wanita berambut panjang bergelombang kini duduk dengan tenang seraya menunggu suaminya yang tengah sibuk mengutak-atik sebuah aplikasi streaming untuk menonton film. Fokus pria tampan bermarga Baek itu agak terpecah kala melihat sang istri memakai dress tidur dengan kain yang tipis. 

“Film apa yang akan kita tonton?” tanya Hana pada sang suami.  

“Fifty shades of greys,” jawab Seokjin yang kini yang sudah berada  di samping Hana. 

“Film tentang apa itu?” tanya Hana sekali lagi. 

“Nanti kau akan tahu. Kita bebas melakukannya malam ini. Hyunjin tidak ada di rumah. Aku ingin kita menjadikan malam ulang tahunmu seperti malam bulan madu kita.” 

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang