41. Harus Bagaimana

110 17 9
                                    

“Tidak. Dia tidak menghubungiku. Kenapa?”

“Tidak ada. Tadi aku bertemu Namjun, dia bilang akan mengadakan pesta kecil-kecilan di rumahnya dan kita diundang,” bohong Seokjin untuk kesekian kalinya. “Jadi, dia tidak menghubungimu?” tanya Seokjin sekali lagi untuk memastikan. Hana pun mengangguk. Mendengar jawaban istrinya Seokjin merasa begitu lega walau hanya sementara. Kalaupun memang benar suatu saat Namjun akan memberitahu kepada istrinya. Seokjin tak tahu harus berbuat apa. Tanpa sengaja padangan Hana beralih ke telapak tangan Seokjin yang sedikit memar. 

“Tanganmu kenapa? astaga kenapa bisa begini?” Hana yang panik segera mengoleskan alkohol ke bagian kulit yang memar. 

Dalam diam Baek Seokjin memandang istrinya dengan penuh rasa sayang. Wanita inilah yang menjadi ibu dari anaknya, wanita inilah yang menemani dia dari nol, dan wanita inilah yang menerima semua kekurangannya. Sebenarnya apa yang kurang dari Hana. Dia perempuan yang cantik, seksi, baik, lemah lembut, ibu yang baik, pintar memasak, tapi kenapa ia masih selingkuh? iya semua itu karena dirinya yang serakah, yang tak bisa mengendalikan perasaannya. Lagi-lagi Seokjin menitikan air mata akibat rasa bersalah yang terus menghantuinya. Karena tak mau menjadi pertanyaan berikutnya dari sang istri. Pria itu pun segera mengusap air mata dan kembali memperhatikan wajah cantik teman hidupnya.

***** 

Usai pertengkaran perihal Seokjin yang mengingkari janji pada Hana di hari jadi pernikahan  mereka. Keadaan kembali membaik karena wanita itu memaafkan kelalaian suaminya.  Mereka pun melakukan aktivitas seperti biasa. Tentu kondisi ini sangat membuat Hyunjin bahagia melihat kedua orang tuanya sudah berbaikan. Hana pun juga melakukan rutinitasnya sebagai ibu rumah tangga tanpa beban dan tanpa dendam pada sang suami. Bahkan ketika Seokjin mengatakan pulang agak terlambat karena pekerjaan, Hana memakluminya. Seolah ia tak pernah marah dengan perkara yang sama. Semua kelapangan hati Hana ada karena rasa cintanya pada sang suami begitu besar. 

Salah satu rutinitas yang paling Hana suka sejak menjadi seorang ibu adalah menjemput putri semata wayangnya pulang sekolah. Selain langit jingga yang membuat senja semakin indah. Hana serasa refreshing melihat hiruk-pikuk kota Seoul. Ia juga bisa berbelanja baju atau alat kecantikan yang lain jika ia mau. Ada satu kebiasaan Hyunjin dan Hana setiap menjemput sekolah. Ibu Hyunjin itu memilih untuk menunggu sang putri di sebuah taman bermain yang ada di depan sekolah buah hatinya. Mendengarkan lagu dengan headsetnya, menikmati semilir angin di sore hari, dan menaiki ayunan adalah momen yang paling Hana suka. Namun, senyuman itu perlahan sirna kala melihat Namjun yang berada di seberang jalan. Pria berlesung pipi itu menatap ke arahnya dengan seutas senyum. Selangkah demi selangkah Namjun berjalan mendekat ke tempat dimana Hana sedang duduk santai di sebuah ayunan. Ada apa? kenapa tiba-tiba Namjun ada di sini? batin Hana. 

“Lama tak bertemu, Hana-ya, bagaimana kabarmu?” sapa Namjun yang disambut dengan ekspresi kebingungan dari sang mantan. 

“Kenapa kau berada di sini? apa yang sedang kau lakukan?” tanya Hana penasaran. Seo Namjun hanya menghela napas seraya terus tersenyum. 

“Aku kemari karena sengaja ingin menemuimu. Ada hal penting yang harus aku katakan padamu dan ada satu hal yang ingin kuberikan padamu,” ujar Namjun yang tampak begitu serius. 

“Apa itu sangat penting sampai-sampai kau harus kemari?” tanya Hana kedua kalinya. 

“Sangat penting karena aku tahu jika aku mengajakmu bertemu melalui telepon kau pasti tidak akan mau. Itu pun kalau kau mengangkat teleponku,” jawab Namjun. 

Park Hana tak bisa membantah karena memang yang dikatakan pria ini tentangnya adalah sebuah kebenaran. Ya, menurutnya untuk apa ia menerima ajakan bertemu sang mantan. Apalagi statusnya bukan seorang wanita single lagi melainkan suami orang. Dalam diam Park Hana melihat pria bermarga Seo itu sedang merogoh sesuatu di sakunya. Usai mengambil lembaran itu tangan Namjun langsung meraih telapak tangan Hana. 

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang