27. Keliru

108 18 6
                                    

Namun harapan hanyalah sebuah harapan. Apa yang ditakutkan ibu Hyunjin itu pun terjadi. Tak lama setelah kepergian Hyeri, Seokjin pun keluar dari dalam gedung menuju parkiran. Perasaan Hana mencelos. Jantungnya berdetak cepat karena rasa takut. Bahkan tangannya gemetar saat memegang kemudi mobil. Hana sengaja memberi jarak beberapa meter dari mobil suaminya agar tak terlihat. Pikiran wanita itu mulai bergejolak. 

“Kalau memang mereka ada hubungan kenapa tidak pulang bersama dari awal, benar kan?” gumam Hyeri yang bermonolog sendiri. Namun ucapannya terbantahkan oleh logikanya. “Tentu saja mereka tidak bisa pulang bersama dari kantor karena masih ada beberapa pegawai yang lembur. Perselingkuhan dilakukan diam-diam di lingkup lingkungan mereka, benar, kan?”

Perasaan Hana semakin tak karuan. Pikirannya mulai kacau. Seandainya apa yang dia khawatirkan terjadi entah harus bagaimana ia bersikap dalam pernikahannya. Perlahan dan terus perlahan, Hana membuntuti kemana Seokjin pergi. Namun, ia dikejutkan dan menyadari sesuatu saat mobil suaminya melewati sebuah halte yang tak jauh dari gedung perusahaan. Dengan jelas ia melihat Jung Hyeri duduk sendirian di sana akan tetapi mobil sang suami melewati wanita itu seorang diri. Ada perasaan senang tak terhingga di hati seorang Park Hana. Senyum lebar pun tampak jelas di wajah ayunya. Namun wajah bahagia itu tak lama sirna ketika ia melihat Baek Seokjin berhenti di depan toko bunga. 

“Apa yang akan dia lakukan?” tanya Hana yang mobilnya berhenti tak jauh dari kendaraan sang suami. 

Satu hal yang ada dibenak Hana adalah Seokjin memang sengaja meninggalkan Hyeri terlebih dahulu di halte untuk membelikan wanita itu bunga. Suaminya akan berputar arah untuk Hyeri setelah ini. Ada sedikit rasa marah ketika ia tahu bahwa Seokjin membeli satu buket bunga lili merah yang begitu cantik dipadu padankan dengan bunga mawar putih. Ia kesal karena bunga lili adalah bunga kesukaannya. Usai dari toko bunga Seokjin juga sempat mampir ke sebuah toko kue. Entah untuk siapa dan untuk apa bunga dan kue itu? Hana masih terus membuntuti kemanapun pria yang ia cintai pergi. Lagi dan lagi. Prasangka buruk yang Hana pikirkan tentang suaminya tak terbukti. Pria itu tak berputar arah ke halte dimana Hyeri berada melainkan jalan lurus. Jalan yang Hana tahu sebagai jalan menuju rumahnya. 

Ada perasaan bahagia namun juga ada rasa bersalah karena sudah tidak mempercayai seseorang yang sudah menemaninya selama sepuluh tahun lebih. Mata Hana pun berkaca-kaca mengingat semua hal yang sudah ia lakukan hari ini. Dari kejauhan Hana bisa melihat dengan jelas bahwa mobil suaminya kini masuk ke dalam halaman rumah. Istri Baek Seokjin itu pun menghentikan kendaraannya sejenak. Helaan napas panjang wanita itu menjadi sebuah tanda penyesalan yang amat dalam. Tak lama ponselnya pun berdering. Sebuah panggilan dari Seokjin. 

 “Yoboseyeo,” jawab Hana dengan suara sedikit tertahan. 

“Sayang, kau ada dimana? mobilmu tak ada di rumah,” tanya Seokjin. 

“Ehm, aku ada di luar jalan-jalan. Aku bosan di rumah sendiri. Kebetulan Hyunjin menginap di rumah Soohee,” bohong Hana. 

“Begitu kah? cepatlah pulang. Aku merindukanmu,” ujar Seokjin. 

“Iya sebentar lagi aku akan sampai. Ini aku masih dalam perjalanan.”

“Saranghae,” ucap Seokjin. 

“Nado,” jawab Hana. 

Park Hana menutup teleponnya dengan perasaan campur aduk. Rasa bersalah yang sudah menyelimuti hatinya kini kian membesar. Bahkan ia sudah tak bisa membendung air matanya lagi karena rasa penyesalan. Ucapan rindu dan cinta dari Seokjin membuat perasaannya semakin memburuk. Ya Tuhan, istri macam apa aku yang  tak mempercayai suamiku sendiri, batin Hana. Dengan berat hati Hana segera mengusap air mata dan kembali melajukan mobilnya. Tak lama setelah itu. Saat memasuki halaman rumah ia melihat Seokjin yang masih berdiri di sana. Menunggu dirinya pulang. Senyum Seokjin merekah seraya menanti sang istri turun dari kendaraan. Saat Hana menginjakan kakinya di tanah. Seokjin berjalan perlahan menghampiri wanita yang begitu ia cintai dengan bunga lili merah kesukaan Hana. 

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang