Happy Reading Guys.
***
Hubungan gila yang kita jalani, mendatangkan rasa sakit yang semakin menjerat kita dalam pusaran kegelapan penuh dendam.
***
Manusia, makluk sosial yang paling rumit untuk di pahami. Mereka jahat tapi sebenarnya tidak sepenuhnya jiwa mereka itu jahat. Terkadang keadaanlah yang menuntut mereka melakukan itu, menjadi seperti itu. Menjadi buruk sampai dunia seolah menolak mereka dan menghakimi mereka.
Itu pantas?
Nyatanya memang itu dianggap pantas, yang jahat akan terus di anggap jahat dan yang baik akan terus di anggap baik. Sampai akhirnya yang berjiwa malaikatpun Lelah dengan semua topeng yang selama ini dikenakan, topeng yang lepas dan sisi keji itu muncul. Dan pada akhirnya semua orang akan mengabaikan semua kebaikannya dan hanya keburukannya yang terlihat.
Bukankah dunia memang seperti itu, terlalu kejam dengan semua sisi kelam yang seolah tidak ada habisnya.
Apa yang harus di paksakan, melihat semuanya dengan pandangan baik-baik saja. Nyatanya tidak bisa. Bahkan yang sudah mengklaim bahwa dirinya yang paling suci sekalipun pasti pernah ternoda. Bahkan yang terlihat begitu baikpun pasti punya sisi kelam yang ditutup-tutupi dari dunia yang sampai kapanpun menyimpan teka teki yang tidak semudah itu bisa kita pecahkan.
Dan mengabaikan?.
Mengabaikan semua hal keji dan hanya melihat sisi baiknya saja, sampai kau buta dan berpikir dia adalah sosok malaikat dengan senyum sempurna yang membuatmu lupa bahwa waspada seharusnya itulah yang paling utama.
"Kamu jadi pendiam dek" Feby menatap datar sosok lelaki yang membuyarkan lamunannya.
"Aku masih Feby yang kakak kenal" ucapnya yakin dengan tangan Kembali menutup ponselnya dan meletakkannya di samping tubuhnya. Feby tersenyum manis, senyum yang sama namun sekarang terlihat begitu dingin. Dan Nathan sadar itu, sejak Kembali dari Paris Feby berubah. Sejak Kembali dari Paris, Feby terlalu sering termenung dan bahkan menghabiskan waktu terlalu lama di dalam kamar. Entah apa yang adik nya ini lakukan, tapi saat sekalinya dia menyapa dia Kembali melihat Feby termenung di balkon kamarnya. Entah apa yang sudah dia lewatkan. Nyatanya berada di paris selama sebulan sanggup mengubah feby menjadi sosok yang bahkan terlalu asing di matanya.
Feby Afriandra
Adik kecilnya yang di gadang-gadang akan menjadi penerus AF Property. Karena itu dalam pertemuan pemengang saham satu bulan lalu Feby diajak ke paris dan dia menetap di Indonesia menyelesaikan semua pekerjaan Daddynya sampai Daddynya Kembali. Dan sampai saatnya nanti Feby akan mewarisi perusahaan induk keluarga mereka. Dan Dia?
Sebagai putra pertama dia malah terlalu fokus menekuni ilmu kedokteran sampai akhirnya adiknyalah yang menjadi harapan satu-satunya Daddy mereka.
Menghela nafas berat, Nathan kembali melanjutkan ucapannya.
"Kakak tahu, ini berat. Jadi kakak minta maaf, tapi kamu tenang saja kamu tidak akan sendirian. Kakak gak akan ninggalin kamu" dan Kembali dia menciptakan suasana sendu yang akhirnya membuat Feby terkekeh geli dan menatapnya guyon.
Seharusnya setelah sepercaya diri itu menentang keputusan Daddy mereka, seharusnya Nathan tidak menunjukkan sisi lemah itu didepannya.
"Kakak ngomong apa sih?, kakak mikirnya aku gak sanggup ngurus semuanya begitu? Hahaha, kakak tenang saja, kakak fokuslah dengan keinginan kakak. Dan masalah perusahaan aku akan mengurusnya, sampai saatnya tiba aku pasti akan menjadi penerus yang paling membanggakan" dan selalu begitu, Feby terlalu memaksakakn diri, gadis yang baru saja lulus SMP bahkan sudah berpikir terlalu dewasa. Lebih dewasa darinya yang sampai sekarang masih saja menolak untuk belajar masalah bisnis dan membiarkan Daddynya mengerjakan semuanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship (Love On Tragedi)
Romance"Kamu milikku sayang. kamu milikku dan selamanya tidak akan pernah berubah" "Kamu gila Dev, aku bukan milikmu" "KAU MILIKKU!" Devon menggila, menekan kuat tangan Feby sampai Feby meringis kesakitan. kembali mencoba melawan saat Devon kembali memaksa...