Hy hy hy semuanya.
Happy Reading ya.fs
Dan jangan lupa Vote dan komen kalian OK!!!
***
Tidak ada yang menyenangkan dari melihat warna abu-abu yang semakin membuatnya merasa hampa setiap kali melihat dengan jelas kedalam hatinya dan rasa itu masih sama, rasa hampa yang membuatnya sesaat ingin lenyap dari muka bumi sebelum akhirnya malam itu dia bertemu dengan feby, gadis yang menatap angkuh siapa saja yang mendekat memiliki daya Tarik yang begitu kuat sampai membuat jiwa kelam nya ikut terpikat sampai Dia bahkan tidak tahu bagaimana caranya melepaskan diri sebelum akhirnya memutuskan untuk menjatuhkan hatinya pada Feby.
Feby Afriandra
Gadis manis yang berhasil melukainya dan berhasil mencuri hatinya.
Devon akui itu.
"Dia benar-benar luar biasa" Devon menatap tenang air yang mengalir bagaikan hujan dari shower di kamar mandinya. Sesaat Hatinya berdesir hangat saat mengingat senyum Feby yang hanya tertuju padanya.
Saat itu_
Sebelum lelaki itu datang dan berhasil membuat Feby seolah lupa dia ada disana. Bahkan setelah dia singkirkan sekalipun, lelaki itu masih saja menjadi hama dalam hubungan mereka.
Bahkan setelah mati sekalipun, Zeko masih saja membuatnya muak.
Ck!
"Sshh!!" Devon meringis kesakitan merasakan rasa perih dari luka goresan di bahunya saat air yang mengalir membasahi bahu telanjangnya rasa perih itu semakin terasa. Devon bahkan lupa dengan luka yang belum dia obati.
Ck! Sudah sejak lama dia bahkan tidak tertarik meminta seseorang untuk mengobatinya, apa sebenci itu, dia dengan ruangan putih dan bau obat yang dulu pernah menjadi tempat dia tinggal saat keluarganya ingin menghapus ingatannya yang bahkan dia sendiri menolak untuk lupa.
Itu ingatan buruknya, mimpi buruk yang selamanya tidak akan pernah dia hapus. Sebagai pengingAt bagi Candra bahwa semua yang terjadi padanya dulu adalah buah dari kesalahan candra yang lebih memilih Davit dari pada dirinya.
Tapi bukan itu yang dia permasalahkan sekarang.
Feby_
Sebenarnya sedalam apa luka yang sudah Dia tanamkan, sampai mendekat saja Dia merasa kesulitan. Sangat kesulitan, menghadapi setiap penolakan yang Feby berikan.
Dulu semua tindakannya terasa benar. Saat dia memaksa dan Feby harus menuruti egonya tapi ternyata semuanya salah. Bukannya semakin menggenggam Feby dengan erat dia malah kehilangan gadisnya.
Siall!
Tok tok
"Hn, masuk" Devon membenarkan handuknya saat suara pintu di buka perlahan dan Mia berdiri disana dengan senyum hangat seperti biasanya.
Senyum hangat yang tidak bisa membuatnya merasa hangat.
"kamu jemput Davit ya sayang" Mia berucap lembut berusaha membujuk tanpa membuat Devon merasa di paksa. Mia tahu sedalam apa luka putra nya ini, dan salahnya yang sempat marah pada Devon karena insiden yang menimpa Davit.
"Suruh orang-orang mama saja" Mia Kembali menghela nafas berat, semakin dewasa nyatanya Devon semakin jauh darinya.
Bahkan_
Mia terdiam membeku di tempatnya berdiri saat melihat luka yang bahkan belum hilang di punggung devon dan luka baru di bahu devon juga sudut bibir devon yang terluka dan juga cambukan yang ternyata masih devon simpan di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship (Love On Tragedi)
Romance"Kamu milikku sayang. kamu milikku dan selamanya tidak akan pernah berubah" "Kamu gila Dev, aku bukan milikmu" "KAU MILIKKU!" Devon menggila, menekan kuat tangan Feby sampai Feby meringis kesakitan. kembali mencoba melawan saat Devon kembali memaksa...