14. Kompetisi penggoreh Luka

163 4 1
                                    

Happy Reading.

Follow aku, vote dan komen cerita aku!

***

Menghabiskan hampir setengah jam dengan berdiam diri dan tangan yang aktif mengambil makanan di depannya juga netra kelamnya yang  terus menatap sekitar, mengatur rencana terbaik untuk kabur kalau-kalau Devon Kembali menggila seperti dulu.

Jelas dia tidak mau mengulang Kembali mimpi buruknya yang terus saja datang setiap kali melihat wajah Devon, wajah tampan lelaki ini nyatanya hanya sebuah topeng sempurna tanpa cela yang menutup rapat semua kebusukan Devon. Yang suatu saat pasti akan ia buka paksa.

“Jangan berpikir terlalu keras begitu” devon terkekeh geli melihat ekpresi Serius Feby yang tidak juga hilang bahkan semenjak gadisnya menginjakkan kaki di Villanya ini.

Setelah ia menyita ponsel Febby, ia pikir Febby akan memohon padanya untuk mengembalikan ponsel itu, namun nyatanya tidak, Febby malah diam dengan tatapan tajam yang seolah ingin membunuhnya.

“Ck! Tidak menutup kemungkinan Lo akan bunuh gue disini, jelas gue gak lupa Dev apa yang sudah lo lakuin di paris” Sinis Feby yang Kembali membuat Devon mendengus kesal.

Kenapa Feby tidak paham juga, dia melakukan semua itu karena Feby, Feby yang memancingnya  dan lelaki itu punya niat jahat terhadap Febynya. Jadi, mana mungkin dia diam saja. seharusnya Febby mengerti, tapi sekuat apapun ia jelaskan Febby tidak paham juga.

“Dia pantas mati sayang, lagi pula dia tidak sebaik yang kamu pikirkan, kamu terlalu polos sayang”

Feby menatap Devon remeh.

“Oh, lihat siapa yang berbicara sekarang” Devon mengusap wajahnya frustasi, Feby semakin pandai saja mendebatnya. Bahkan tatapan mengejek itu benar-benar merendahkannya.

“Dan kau mengajak ku kemari hanya untuk ini, Ck! Buang-buang waktu saja” dan paling pintar membuatnya geram

Menghela nafas pelan_

Devon mendekat, menghapus jarak diantara mereka, dan mencoba mengurung Feby di ujung Sofa, sebelum_

“Aauuuuhhh” Feby tersenyum sinis, setelah berhasil menyikut devon dengan lututnya. Tubuh devon membungkuk sempurna, Tapi kenapa senyum Devon masih saja ada.

Sial!

“Kamu kasar sayang” bukannya menjauh, Devon malah menghimpitnya dan mengurungnya. Benar-benar keterlaluan.

“Menjauh Dev!”

“Dia pantas mati sayang, kenapa kamu tidak paham itu”

Ingatan itu_

Tidak
Tidak

Feby menyorot Devon bengis. Kenapa?, Kenapa penyebab dia mengalami hal mengerikan itu ada didepannya.

Kenapa?

“MENJAUH DARI KU BRENGSEK!” Sial, dia lepas kendali lagi.

PLAKKK

Dan Kembali tangannya melampiaskan amarahnya, menampar dan mendorong Devon menjauh darinya.

“Sayang?” Devon menatap bingung feby yang tiba-tiba saja terlihat linglung dan kemudian menjerit ketakutan dan menamparnya keras.

Mengabaikan rasa sakit di pipinya, Devon Kembali mendekat mencoba mendekap saat melihat tatapan itu masih terlihat linglung tanpa dia tahu apa sebabnya.

“MENJAUH!” Feby melotot tajam, mengirimkan ancaman nyata yang membuat Devon terdiam.

“Kau dilarang mendekat Dev, sejak hari itu kau tidak punya hak untuk mendekati ku lagi”

Crazy Relationship (Love On Tragedi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang