(4) Pengintai

738 21 0
                                    

Happy Reading

***

Cinta_
Satu kata indah yang membuat kita bagaikan berakhir dalam labirin penuh ilusi.

***

“Tumben kamu hari ini belajar lagi sama kakak dek” Nathan menatap aneh Feby yang hari ini tiba-tiba ikut ke tempat latihannya dan malah Latihan tinju dengannya.

“anggap saja aku sedang rajin” setelah lama mengurung diri dan membuat orang serumah panik. Mana mungkin Feby bisa berubah secepat itu, pasti ada sesuatu bukan.

“yakin, hanya itu” Nathan memicing curiga tapi Feby mengangguk dengan tegas.

“aku menyukai ini, jadi kenapa ini terlihat aneh dimata kakak” Nathan bergidik tak yakin, lebih tepatnya dia merasa tidak yakin mengulang Kembali pembicaraan sendu mereka beberapa hari lalu.

“Baiklah, terserah kamu saja. Lebih baik kita istirahat sekarang, kamu sudah berada disini sejak setengah jam lalu” feby  menggeleng tegas tapi pelototan Nathan membuatnya mengangguk cepat.

“Kamu mau kakak carikan pelatih” Feby menggeleng cepat, dia juga berencana akan masuk klup karate nanti di sekolah jadi dia tidak perlu guru tambahan.

“Yakin?” Tanya Nathan lagi, kemballi Feby mengangguk tanpa ragu.

“Baiklah” Nathan mengambil satu botol air mineral membukanya dan memberikannya pada Feby.

Kemudian membuka miliknya dan meminumnya cepat.  Mengabaikan untuk sebentar saja saat teman-temannya Kembali melihat Feby seolah adiknya bisa mereka dekati saja. Dia tidak berencana menjerumuskan Feby ke kendang buaya dan teman-temannya ini Brengsek.

Percayalah!.

“Aku berencana untuk tinggal di apartemen AF Poperty”

“Apa hukkk hukkk”

“Ck! Kakak berlebihan” Feby menepuk-nepuk cepat punggung kakaknya. Nathan terlalu berlebihan, lagi pula itu memang apartemen miliknya yang orang tuanya berikan saat dia lulus SMP, Itu hadiah untuknya.

“Kakak gak izinin kamu tinggal sendiri” terserahlah, lagi pula keputusuannya sudah bulat. Dia tidak bisa tinggal di rumahnya terus, tidak saat dia bahkan tidak bisa menghilangkan mimpi buruk itu. Dia tidak mau keluarganya tahu, dia tidak mau hal itu terjadi.

Cukup memalukan untuknya yang tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri. Sangat memalukan baginya yang langsung bisa percaya dengan lelaki itu.

Senyum manis itu nyatanya  hanyalah kunci pembuka gerbang kegelapan untuknya. Mimpi buruk itu terus berdatangan, dan bahkan kalaupun dia menceritakan semua pada keluarganya, apa mereka akan percaya saat dia bahkan tidak punya bukti apapun dan bahkan sejak dia Kembali dan mencari informasi tentang malam itu. Dia tidak menemukan apapun.

Malam berdarah itu tidak pernah tercium oleh polisi. Bahkan saat dia Kembali dan mencoba memeriksa sendiri tidak ada apapun disana, semuanya bersih. Lelaki itu benar-benar bermain dengan sangat baik.

“Daddy pasti izinin aku, kakak lupa Gedung apartemen itu bahkan atas nama ku. Aku bisa belajar  mengelolanya mulai sekarang. Dan kakak tidak bisa menghentikan aku” Nathan menghela nafas gusar, Daddynya terlalu berlebihan memberikan tanggung jawab pada adiknya.

“Sudahlah kak, lagipula aku tidak akan macam-macam. Aku hanya akan tinggal untuk sementara disana dan tentu saja aku akan sering pulang. Lagi pula aku bahkan belum memutuskan kapan aku akan pindah, jadi kakak tidak perlu risau begitu”
Walaupun begitu tetap saja dia risau.

Crazy Relationship (Love On Tragedi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang