Daniel menatap senang apartemen kekasihnya. Akhirnya dia tiba juga, padahal baru juga bulan lalu dia bertemu dengan Clara, tapi sekarang dia sudah rindu saja. gadisnya ini benar-benar luar biasa, bisa membuatnya jatuh cinta sampai sejatuh-jatuhnya.Memasukkan password pintu apartemen Clara, Daniel segera masuk dan mencari Clara.
“Sayang kamu dimana?”
“Siapa_ Daniel?” Daniel tersenyum lebar melihat Clara yang memegang panah juga busur yang diarahkan padanya dengan ekpresi kaget sekaligus bingung melihatnya ada disini.
Lucu sekali, Daniel segera melangkah mendekat dan mendapati Clara malah menatapnya kesal.
“Aku kirain maling” ucapnya kesal, Daniel selalu masuk sesuka hati membuatnya panik saja. untung saja panahnya belum dia lepaskan. Daniel beruntung tidak kembali dalam keadaan terluka. Daniel terkekeh pelan dan menurunkan busur ditangan Clara sebelum Clara tidak sengaja memanahnya dalam jarak sedekat ini.
“Seharusnya kabari aku, jangan buat kaget begitu” Daniel memeluk clara erat dan menyingkirkan panah ditangan kekasihnya.
“Aku kangen, kamu lama banget pulangnya” Clara merotasikan matanya malas, bahkan saat Libur kemarin saja Daniel disini bersamanya. Jadi kenapa Daniel masih protes.
“Aku bahkan baru disini Sayang, dan masih ada satu tahun lagi dan aku akan mendapatkan ijazah kelulusanku disini” Daniel memberungut kesal dan mendorong Clara ke sofa Panjang dibelakangnya sebelum kembali memeluk erat gadisnya.
“Tetap saja lama, aku kan kangen”
Dasar manja, Clara mengusab pelan surai coklat tua Daniel yang selelu terlihat menggemaskan dimatanya membuatnya betah berlama-lama bermain disana.“Sebentar lagi sayang, lagipula saat liburan kita selalu bertemu kan” masih berusaha sabar, Clara mengusab pelan surai coklat tua Daniel yang terlihat lebih Panjang dari terakhir kali mereka bertemu.
“Kamu Sudah makan?” Daniel mengangguk pelan
“Kapan?”
“Tadi dipesawat sama kak Nathan dan kak Erik” mereka? Clara mengernyit heran dan memaksa Daniel menatapnya. Daniel mengangkat kepalanya masih dengan posisi memeluk Clara.
“Kamu gak aneh-aneh kan?” Daniel menggeleng cepat. Membuatnya semakin curiga, tidak mungkin aman-aman saja, dia bahkan tahu bagaimana hubungan Daniel dan kedua lelaki itu.
“Aku Cuma mau bantuin mereka terjun dari pesawat, tapi mereka gak mau” sinting, Clara mencubit kasar pipi Daniel tapi bukannya meringis kesakitan Daniel malah tersenyum lebar.
“Mereka nolak satu pesawat sama aku sayang, padahal pesawatnya sudah terbang. Lagi pula Kak Nathan dan Kak erik itu pandai berenang kok, jatuh dilaut gak akan buat mereka mati” mereka pasti mati, bukan hanya mereka tapi Daniel juga, dia bahkan pernah melihat ketiganya berkelahi dan ketiga-tiganya harus berakhir dirumah sakit hanya karena masalah memperebutkannya.
Lelaki bodoh.
Padahal ia menyayangi ketiganya.
“Kamu gak pernah berubah sayang” Daniel semakin tersenyum labar, seolah mendapat pujian dia semakin memeluk Clara senang.
“Kamu harus nerima aku apa adanya sayang, itu kan janji kamu dulu, dan mereka tidak akan pernah bisa ngambil kamu dari aku” tentu saja, dia akan menerima kekurangan Daniel, karena pernah dia menolak, Daniel bahkan berani mengakhiri hidupnya didepan matanya. Setelah semua itu mana mungkin dia membiarkan Daniel pergi, dia mencintai lelaki ini.
“Emm, aku akan sedikit lebih lama disini” Daniel kembali menenggelamkan wajahnya di leher Clara, menghisapnya pelan sebelum menciumnya lembut.
“Kamu harus sekolah” kesalnya, Daniel menggeleng pelan membuatnya geli saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship (Love On Tragedi)
Romance"Kamu milikku sayang. kamu milikku dan selamanya tidak akan pernah berubah" "Kamu gila Dev, aku bukan milikmu" "KAU MILIKKU!" Devon menggila, menekan kuat tangan Feby sampai Feby meringis kesakitan. kembali mencoba melawan saat Devon kembali memaksa...