(12) Benang yang akan putus

209 4 0
                                    

Happy Reading

***

Saat bel sudah berbunyi dan Feby serta yang lainnya memutuskan untuk kekantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang terasa begitu lapar juga mendinginkan kepala mereka yang rasanya begitu panas setelah mengikuti tiga jam pelajaran fisika dengan buk Frida yang entah mengapa malah terlihat begitu bersemangat mengajar hari ini.

Mungkin ini factor buk Prida yang ingin menikah dan mereka dengar pernikahan salah satu guru mereka itu akan di adakan bulan depan. Dan sekarang buk prida sedang menyiapkan semuanya, termasuk undangan dan mungkin juga mengatur emosinya agar tetap terkendali sampai hari H.
Ya, dan mereka senang mendengar kabar itu.

Tapi fakta bahwa salah satu guru mereka itu yang terlihat begitu semangat menindas mereka akan menikah, tentu itu bukan berita yang bagus.

Karena mereka akhirnya memilik libur untuk beberapa saat walaupun dengan tugas yang menumpuk.

“Aku tidak tahu, belajar dengan buk Prida akan semelelahkan ini” keluh Monika kesal, padahal setelah jam pulang nanti dia harus menghadiri rapat dengan para Anggota penyiaran sekolah, tapi sekarang dia malah merasa terlalu malas untuk melakukan semua hal.

Kepalanya rasanya benar-benar panas. Bahkan hampir meledak mengerjakan banyaknya soal yang guru mereka itu berikan.

“YA, mungkin juga karena beliau sedang berbahagia” Tentu saja, Monika mengangguk setuju. Karena itu dia berharap semoga pernikahan salah satu gurunya itu di percepat dengan begitu mereka jadi punya hari libur tanpa belajar fisika.

“bahkan belajar bisnis lebih menyenangkan dari pada ini” Feby tersenyum kesal setelah mengatakan pendapatnya yang membuat mereka mengangguk setuju.

Ah, mereka yang terlalu terbiasa dengan semua hal yang menyangkut perusahaan tentu saja membuat mereka lebih terbiasa belajar bisnis dari pada fisika.

Itu bukan hal aneh.

“Aku bahkan masih lebih kesal dengan pasangan di ujung sana” Mona mendelik kesal, melihat Dion yang datang dengan Priska di sampingnya yang terus saja menggelayut manja bagaikan monyet.

“Bukannya Priska menyukai kak alex”  tebak monika saat melihat Alex dan teman-temannya juga mulai memasuki kantin.

“Ck! Cukup  Karin saja yang membuat ku marah. Jangan Priska juga” Kesal Alexsa menatap tajam kehadiran Karin yang bergabung dengan kelompok kakaknya.

“Ah, Wanita itu. Kau sudah menamparnya saat ospek, aku yakin dia akan semakin gencar mencari-cari gara-gara denganmu setelah ini” Ucap Feby lalu menatap ALexsa memberi peringatan agar gadis itu waspada.
Alexsa mengangguk mengerti tapi apa yang Feby tidak tahu adalah kejadian kemarin saat Feby tidak datang.

“Dia bahkan melabrak Alexsa kemarin dan mengganggu acara makan kami saat kau tidak datang” Kesal Monika

“Benarkah?” Feby berucap kaget, bisa-bisanya ia baru tahu hal sepenting itu.

“tentu saja” Ucap Monika

“Ck! Seharusnya aku datang kemarin, dengan begitu aku bisa ikut menghajar wajah menyebalkan Wanita itu” Kesal Feby

“Tentu saja, makanya jangan terlalu sering libur, bahkan salah satu antek-anteknya si nenek lampir juga melabrak Bella dan menuduhnya merebut kak Reno” Jelas Alexsa kesal dan bertambah kesal saat melihat Alex bahkan tidak mengusir Karin dari sana.

Menyebalkan!.

“Ya, dan sekarang setelah aku pikir kehidupan SMA yang menyenangkan itu hanya omong kosong semata.  juga yang pasti terhindar dari masalah dan tentu saja aku tidak perlu melakukan hal yang merepotkan lagi. Tapi nyatanya aku harus melakukannya lagi” mereka Kembali Fokus, mendengar Mona yang Kembali bersuara kesal meluapkan emosinya yang bahkan semakin parah saat melihat Frisca yang mencium pipi Dion.

Crazy Relationship (Love On Tragedi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang