(28) Rasa yang Baru

124 3 0
                                    

 HY Hy semuuanya. happy reading Untuk Kalian. 

jangan lupa tinggalkan jejak. ok!

***

Udara pagi yang terasa hangat, dengan matahari yang sudah terlihat. Dengan terang yang kembali merembah, membuat kamarnya yang Sudah biasa gelap kembali merasakan cahaya, dan entah sejak kapan kamarnya terasa sehangat ini. Dan tidurnya bisa senyenyak ini, tanpa ada mimpi buruk, tanpa ada insomnia dadakan yang membuatnya harus bergadang sepanjang malam. Tanpa ada obat tidur lagi yang harus ia konsumsi saat tubuhnya benar-benar butuh tidur.

Untuk pertama kalinya, ia benar-benar bisa tidur. Untuk pertama kalinya, ia merasa paginya benar-benar terasa begitu menyenangkan.

Tidurnya tidak pernah senyenyak ini, tidak pernah sama sekali.

"Terimakasih" Devon berucap tulus, tangannya terulur mengusab sayang sisi wajah Feby yang berada dalam pelukannya. Kekasihnya ini pasti sangat mengantuk sekali, bahkan setelah sepuluh menit ia terbangun, feby masih betah dalam tidurnya. Padahal biasanya, ia yang berdiri sejauh dua meter saja sanggup membuat Febby kesal dan menjauh darinya, tapi kali ini saat mereka terlalu dekat, febby malah mendekapnya dengan sangat nyaman.

Benar-benar sebuah keajaiban.

"Em" Devon segera mengangkat tangannya, mencegah silau cahaya yang mencoba mengganggu tidur kekasihnya. Tidak ada yang boleh mengusik tidur pujaan hatinya, gadisnya yang sudah membuatnya bisa merasakan tidur dengan nyenyak.

Seharusnya memang sejak lama, ia menarik Feby dalam hidupnya setelah merasakan senyaman ini. Mana mungkin ia akan melepaskan Feby lagi, apapun yang terjadi Feby tidak akan ia biarkan pergi darinya. Kalaupun itu harus kembali terluka hanya untuk mengikat Feby disini disampingnya, maka akan ia lakukan.

Sepertinya ia harus berterimakasih pada Hendry, tanpa pria bodoh itu mungkin ia tidak akan pernah bisa sedekat ini dengan kekasihnya. Walaupun akhirnya pria itu harus mati ditangannya paling tidak Hendry harus bersyukur, sebelum mati Hendry sudah menjadi pria yang berguna bagi orang lain.

Ya, itu hal yang patut Hendry syukuri.

Dan ia_

Tentu saja sangat berterimakasih, walaupun tubuhnya harus terluka.

Yang penting Febby bersamanya sekarang.

Devon mendekat, melakukan hall yang selama ini sangat ia inginkan, mengecup gemas pipi kekasihnya dan mengecup gemas bibir manis yang selalu mendebatnya.

"Manis"

Devon mengusab pelan jejak ciumannya, kenapa setelah kembali merasakannya, ia malah ingin lagi dan lagi. Rasanya benar-benar luar biasa.

"Emm"

"Iya iya gak lagi" Devon tersenyum lebar, ia malah merespon lenguhan manja Feby seolah Feby sedang protes padanya. Kalau feby tahu apa yang sudah ia lakukan, hidupnya pasti tidak akan selamat.

Febby pasti akan membunuhnya.

"Au" Devon mendelik jengkel dengan senyum lebar yang tidak juga hilang melihat siapa yang berani masuk kekamarnya.

Disana

Davit yang baru saja membuka pintu dipagi hari, buru-buru menutup pintu saat melihat devon yang tersenyum lebar dengan feby yang berada dalam pelukan devon. Ini senyum lebar pertama devon yang ia lihat saat pagi tiba. Biasanya Devon akan selalu berwajah masam sampai enggan untuk ia dekati. Tapi pagi ini ia juga tidak ingin mendekat, senyum manis dengan tatapan mematikan itu, bagaimana mungkin saat baru sadar Devon malah menampilkan raut wajah mengerikan seperti itu.

Crazy Relationship (Love On Tragedi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang