(8). Rencana Di balik Tabir

321 9 0
                                    

Seperti biasa Guys. 

Save Cerita ini  di library kalian 

dan 

Happy Reading Untuk kalian semua. 

Jangan lupa Vote dan Komen cerita ini dan Juga jangan lupa Follow aku Ya. 

     ***

Devon menatap kesal Candra yang memanggilnya menghadap saat dia bahkan sudah siap untuk kabur dan bergabung dengan teman-temannya di Dead Road, bahkan AL saja sudah heboh menelponnya tapi Candra malah memanggilnya.

"kamu tidak berniat kabur bukan?" Candra menatap Devon curiga, putranya yang satu ini memang paling sulit di atur.

"Ck! Papa tidak berhak melarangku" Sinis Devon, kedua netranya menatap tajam pria yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya.

Candra menggeleng heran, Devon benar-benar tidak berubah.

Masih saja sesinis itu.

"Hahaha yang benar saja, kamu mencoba menentang papa?" Devon memberungut jengkel melihat wajah sombong Candra yang begitu kentara. Sayang sekali, ia bahkan tidak bisa menentang Candra, kekuatan pria itu masih jauh diatasnya.

"Kamu tahu kamu tidak akan mampu" Karena itu ia memilih kabur sebelum Candra Kembali dari kantor dan mencegatnya seperti sekarang.

Seharusnya pekerjaan Candra bisa menahan Candra lebih lama di kantor.

"Seharusnya kamu berterimakasih sama papa, Papa sudah melakukan yang terbaik untuk kamu" Devon mencebik Sinis, Yang terbaik? yang seperti apa yang Candra maksud, seperti meninggalkannya dulu atau mengekangnya seperti sekarang. Nyatanya tidak pernah ada kata yang terbaik selama itu hanya menyakitinya.

Seharusnya Candra sadar itu.

"Yang terbaik eh haha" Devon tertawa keras, kedua netra gelapnya menghunus tajam Candra yang masih duduk tenang di depannya.

"Seperti meninggalkanku dulu hah? Hahaha, kalian pasti bercanda" Candra menghela nafas Lelah, itu memang kesalahannya, kesalahan yang tidak dapat dia ubah karena selamanya Devon mengingat semua kejadian buruk itu. Padahal dia sudah meminta dokter terbaik untuk menghapus ingatan devon, tapi sayangnya Devon sendiri yang menolak lupa. Sekeras apapun usaha mereka Devon selalu punya cara untuk mengingat Kembali semuanya.

"Jangan coba-coba menghapus ingatanku lagi" Devon tersenyum sinis dia tahu apa yang candra pikirkan dan selamanya Candra tidak akan berhasil melakukannya.

"Seharusnya kamu membiarkan kami menghapus semua mimpi buruk itu" Candra menggeram prustasi, sebanyak apa sudah dia berusaha dan hasilnya masih tetap saja sama, Devon pasti akan mengingat semuanya Dan semua itu yang akhirnya membuat kepribadian Devon semakin buruk.

"Ingatlah, semua yang terjadi di masa lalu itu salah siapa dan selamanya papa tidak bisa mengubah itu. Tidak akan bisa!" candra mengangguk paham, dia jelas tidak akan pernah lupa bagaimana tangan kecil Devon yang berlumuran darah dan bagaimana Devon yang dengan mudahnya mencelakai Davit, Dia tidak akan lupa semua itu.

"Hm, masa lalu memang mengerikan" dan Candra tidak bisa mengubah semua mimpi buruk yang Devon alami karena kelalaiannya.

"Tapi paling tidak, papa benar-benar mencoba menjaga kalian semua"

CK! yang benar saja, candra hanya membuat asumsi baru untuk membela diri. Tidak ada yang Candra jaga, tidak ada sama sekali.

"Sudahlah, tidak perlu basa basi. Kenapa papa memanggilku?"  Ucapnya malas, Semakin lama berdebat dengan Candra hanya akan membuatnya semakin emosi saja.

Crazy Relationship (Love On Tragedi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang