Happy Reading Guys 🤗
***
Merasa bagaikan wanita terbodoh dimuka bumi. Menilai hanya dengan melihat covernya saja dan dia kembali dibodohi, dan semua ini karena salah dirinya sendiri. Menilai Zeron terlalu baik, padahal nyatanya tidak, sejak awal lelaki itu sudah berencana menghancurkannya dan sialnya Devon malah menggantikan Zeron.
Bodoh!
Bodoh!
Devon Bodoh!
Apa saat itu Devon tidak berpikir sebelum bertindak, sudah jelas ia akan membenci Devon kalau Devon melakukan itu. Devon yang ia tahu ternyata begitu menggilainya bahkan saat pertama mereka bertemu.
Bahkan malam itu, tenaganya tidak cukup untuk menghentikan kegilaan Devon. Kalau Zeron tidak datang malam itu pasti Devon sudah benar-benar merusak hidupnya.
Walaupun Devon bilang, Devon akan bertanggung jawab. Tapi jelas bukan ini hubungan yang ia harapkan. Ini terlalu menyedihkan.
Feby menghela nafas gusar, antara marah dan juga lega. Tapi entah apa yang membuatnya lega.
Tapi bukti yang Devon berikan seolah mengangkat beban yang selama ini menyiksanya. Paling tidak sekarang ia bisa berpikir kematian Zeron bukanlah salahnya. Sejak awal memang Zeron yang mengusik hal yang tidak boleh Zeron usik. Kalau bukan Devon mungkin ia yang akan menyingkirkan Zeron. Tapi fakta bahwa Zeron mati ditangan Devon dan Devon yang benar-benar ingin memperkosanya benar-benar membuatnya marah.
Bisa-bisanya Devon berpikir untuk memperkosanya menggantikan Zeron.
Devon benar-benar tidak punya otak.
“Lo kenapa?” Disampingnya Mona menatap Feby aneh, sejak tadi Feby terus melamun, ia sudah menceritakan banyak hal. Bahkan tentang keberhasilannya menyingkirkan Prisca saat Feby tidak datang. Dan sekarang Feby yang sedang menemaninya berbelanja sebelum akhirnya ia menarik Feby memasuki salah satu restoran yang menjadi favoritnya setiap ia dan teman-temannya kemari malah melamun, dan sudah dipastikan Feby tidak mendengar ceritanya.
Sebenarnya ada apa dengan sahabatnya ini.
Belakangan Feby benar-benar bersikap aneh.
“Lo dengar gue ngomong gak sih?” kesalnya lagi. Feby menatap mona sebentar sebelum menyesap nikmat minumannya.
“Tentu, lo lagi bahagia karena Dion putus dengan Prisca kan?”
“YA” Mona mengangguk senang, ternyata Feby mendengarkannya.
Lagi, kedua bibirnya kembali terbuka menceritakan kebahagiannya karena akhirnya Dion benar-benar akan kembali padanya.
Alexsa benar, ia memang harus menggunakan posisinya sebaik mungkin. Dion terikat padanya saat ia menjadi adik bagi Dion, dion memang tidak menganggapnya lebih.
Biarlah!
Yang penting Dion tidak akan pernah pergi darinya.
“Ya, gue bahagia banget. Akhirnya mereka putus dan bang Dion akan kembali lagi sama aku” Budak Cinta dion. Itulah mona, gadis konglemerat yang nyatanya terlalu cepat melabuhkan hati pada buaya seperti Dion. Mona hanya tidak tahu sesakit apa saat penghianatan itu datang, Mona tidak tahu atau tidak mau tahu.
Bahkan saat matanya melihat Dion memasuki area restoran yang sama dengan mereka dan tubuh Mona yang langsung menegang seketika.
Dia tahu, Mona merasakan sakit itu, sakit akan penghianatan yang semakin hari semakin bertambah. Yang selama ini coba Mona abaikan.
“Wanita itu?” Mona menatap tak percaya siapa yang sedang Dion peluk. Bukankah mereka berdua sudah putus?, lalu kenapa Dion kembali bersama wanita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship (Love On Tragedi)
Romance"Kamu milikku sayang. kamu milikku dan selamanya tidak akan pernah berubah" "Kamu gila Dev, aku bukan milikmu" "KAU MILIKKU!" Devon menggila, menekan kuat tangan Feby sampai Feby meringis kesakitan. kembali mencoba melawan saat Devon kembali memaksa...