(37) Rasa Itu

82 4 2
                                    

Happy Reading 🤗

***

Kita yang terjerat rantai berduri.

***

Gelap

Devon melihat sekitarnya.

Tidak ada yang dapat ia lihat.

Hanya telinganya yang mendengar bunyi dentingan besi yang di pukul pelan. Dengan kibasan kasar dari benda yang tidak ia tahu apa.

Mungkin cambuk_ atau mungkin bukan.

Kedua telinganya dapat mendengar dengan sangat baik. Tapi kedua matanya seolah tertutup rapat dengan kain yang semakin membuatnya sesak.

Devon mengusap kedua netra nya kasar. Kakinya semakin terasa sakit, dengan suara tawa yang semakin terdengar jelas.

"Hahaha, kau disana." Dan suara itu sukses membuatnya berlari menghindar, ia ketakutan.

Kenapa?

Kenapa tidak ada yang dapat ia lihat. Kenapa semuanya gelap. Kenapa ? Kenapa ia malah takut.

Devon menatap sekitarnya, tapi kegelapan malah membuatnya seolah buta.

Sial!

Sebenarnya dimana ia sekarang?.

Suara seperti kibasan cambuk kembali terdengar, Devon melihat sekitarnya lagi, kembali tidak ada yang bisa ia lihat. Kenapa semuanya segelap ini, kenapa tidak ada yang menyelamatkannya.

Kenapa tidak ada yang menolongnya.

"Akkkkh" Devon meraung keras, tubuhnya terjatuh dengan rasa sakit yang begitu menyiksa di area paha dan perutnya. Rasanya benar-benar panas.

Tolong
Tolong

Devon mencoba kembali bergerak. Saat langkah kaki dan gelak tawa dari beberapa orang di sekitarnya kembali terdengar.

"Dia ditinggalkan, dia di tinggalkan hahaha"

Tolong

Devon kembali tersungkur di tanah, kali ini punggungnya terasa begitu sakit. Ia tidak bisa bergerak. Bahkan saat suara itu semakin mendekat dan pelan-pelan cahaya mulai menerangi tempatnya sekarang.

Devon mengangkat pandangannya, meneliti sekitarnya. Menemukan dirinya berada di rumahnya.

Dan_

"Oh, lihatlah, dia manis sekali"

"Akkkh" Devon meraung keras saat tangannya di injak kuat dengan kibasan cambuk yang semakin menjadi-jadi menghantam tubuh lemahnya.

Sial!

Kenapa ia membiarkan orang-orang ini melukainya.

Sial!!

Devon memperhatikan satu persatu wajah ketiga orang di depannya. Dan melihat dengan jelas cambuk yang salah satu dari mereka gunakan untuk menghukumnya.

Ia menginginkan cambuk itu!

Ya, ia mau itu.

Devon mencoba bangun,. Menatap dengan berani ke tiga pria dewasa di depannya.

Kenapa?

Ia harus mengalami semua ini.

"Hahahaha" Devon mengambil pisau kecil di saku celananya dan melangkah pelan kearah Meraka. Bagaikan Dejavu, satu persatu berhasil ia lumpuhkan.

Crazy Relationship (Love On Tragedi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang