(20). Perintah sang Dewi

103 3 0
                                    

Happy reading 🤗

***

Hari terus berganti, dan Febby masih melakukan persembunyiannya. Ia mengganti mobilnya dan bahkan menempatkan beberapa orang sebagai mata-matanya untuk mengawasi sekitar tempat tinggalnya.

Kalau memang sudah ketahuan, ia bisa langsung pergi dari sini. Lagi pula, ia masih punya banyak tempat yang bisa ia jadikan tempat persembunyiannya.

Hari ini, ia dan Elena menuju pengadilan, dimana masalahnya dan Hendry akan di perkarakan. Tapi lama menunggu pria itu bahkan tidak kunjung datang.  Dengan alasan sedang melakukan perjalanan bisnis yang ia yakin itu hanya kebohongan semata.

Setelah semua investor tahu Hendry bermasalah dengan pihaknya, mana mungkin Hendry bisa menemukan investor baru secepat itu. Tapi sayangnya itu memang ada.

“Sial!” Febby mengumpat kasar melihat laporan baru yang Elena berikan. Sebenarnya apa yang Devon rencanakan, Devon malah menyuntikkan Dana dalam jumlah besar kepihak Hendy yang mengundang banyak investor kembali berdatangan.

Sial!

Devon benar-benar menantangnya.

“Kirimkan keputusan hakim pada pria Brengsek itu. aku tidak mau tahu, Mereka harus menganti kerugian yang sudah mereka buat” Febby berucap murka. Elena mengangguk cepat.  Ia kembali menyimpan hasil ganti rugi yang harus pihak Hendry ganti.

“Sial, aku malah memilih jalan yang panjang” lagi, Nonanya mengumpat kasar dengan aura kelam yang membuatnya bahkan merasa sesak.

Febby meremas kuat tangannya.

Devon ingin memancingnya keluar. Ia tahu itu. dan kalau ia terus bersembunyi maka Pihak Hendry akan baik-baik saja. dan kalau ia keluar maka Devon akan kesenangan.

Sial! Apa yang harus ia lakukan sekarang.

Ia tidak akan menyerah semudah itu. dan Devon juga pasti akan melakukan hal yang sama. Semakin lama ini berlansung, maka semakin lama juga ia harus menunda kehancuran Hendry.

Sial!

Febby menatap Elena tajam. Sudah ia putuskan, ia akan menunjukkan diri, tapi tetap saja ia tidak ingin Devon tahu tempat tinggalnya sekarang.

“Antarkan aku ke Night Clup!”

Elena membola kaget, ada apa dengan Nonanya ini?

“Nona_” Febby menatap tajam tidak ingin dibantah. Elena mencoba menghentikan, itu bukan tempat yang tepat untuk Nonannya dan bagaimana Nonanya bisa masuk kesana.

“JAngan menentangku Elena. Lakukan saja!”

“Maaf Nona” Elena menunduk cepat dengan helaan nafas yang terdengar begitu berat. Ia tidak bisa membantah. Ia tahu posisinya dimana dan ia tidak dalam posisi bisa menentang Nonanya.

Febby mengotak atik ponselnya. Mengirimkan pesan pada pemilik Night Clup yang akan membantunya.
Disana.

Kenzo mengernyit bingung, saat melihat pesan yang FEbby kirimkan. Bisa-bisa ia bermasalah dengan Nathan kalau ia biarkan, tapi kalau tidak ia biarkan, Febby juga pasti akan nekat kemari.

Sial!

Kenapa mereka selalu menyelesaikan masalah mereka disini. Seolah tempatnya adalah tempat pembuangan masalah saja.

“Kenapa?” Tanya Devon sinis, menatap Kenzo yang malah tidak fokus dengan rapat mereka.

“CK! Tempat ku sudah bagaikan pembuangan sampah saja” kesalnya, menyindir dengan tegas Devon yang juga kemari untuk melampiaskan kekesalan Devon.

Crazy Relationship (Love On Tragedi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang